PENGARUH KONSUMSI AIR MADU DAN AIR GULA PASIR<br />TERHADAP PERUBAHAN RATA-RATA PH SALIVA PADA MAHASISWA JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG<br /><br />
Main Author: | PENGARANG:NURAZIZAH HADIYANTI KHULFIYAH ; PEMBIMBING:drg. Neneng Nurjanah, M.Kes. ; PENGUJI 1:Dedeh Ruhibah, S.Si.T., S.Pd., M.M.Pd. ; PENGUJI 2:Yonan Heriyanto, S.SiT., M.Kes |
---|---|
Other Authors: | AGUS SURYANA, S.SOS. |
Format: | Book STUDENTS RESEARCH PDF |
Terbitan: |
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/91 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/5fbb9ba1bab0d6aa363dcddbe0c9abac.pdf |
Daftar Isi:
- Saliva di dalam rongga mulut berfungsi tidak hanya membantu dalam pengunyahan, tetapi juga memiliki aksi pelindung, yaitu menjaga kesehatan gigi dan mulut melalui pembersihan mekanis dan melapisi setiap jaringan di dalam rongga mulut. pH saliva berperan dalam menentukan keasaman lingkungan di rongga mulut. Masyarakat banyak yang mengkonsumsi makanan dan minuman manis yang mengandung gula pasir secara berlebihan, baik dalam takaran yang sedikit maupun takaran yang banyak. Selain gula pasir, madu juga sering dikonsumsi oleh masyarakat. Masyarakat mengetahui bahwa madu memiliki banyak kandungan gizi dan manfaat terhadap kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi air madu dan air gula pasir terhadap perubahan rata-rata pH saliva pada mahasiswa Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik dengan desain Quasi Eksperiment dan teknik Random Sampling dengan jumlah sampel 38 responden. Sampel dibagi menjadi dua kelompok dengan perlakuan konsumsi air madu dan air gula pasir sebanyak 150 ml dan ditahan di dalam rongga mulut selama 30 detik. pH saliva diukur dengan menggunakan kertas lakmus yang akan dibandingkan dengan warna yang ada pada pH indikator. Analisa menggunakan uji T-test Dependent. Hasil penelitian menyatakan adanya pengaruh konsumsi air madu dan air gula pasir terhadap perubahan pH saliva. Hasil Uji T-test Dependent dengan perlakuan konsumsi air madu (T-hitung 5,16 ≥ T-tabel 1,73, α = 0,05) dan Hasil Uji T-test Dependent dengan perlakuan konsumsi air gula pasir (T-hitung 6,67 ≥ T-tabel 1,73, α = 0,05).