Daftar Isi:
  • Penurunan pemantauan pertumbuhan dan status gizi balita di Posyandu terjadi karena kurang berfungsinya Posyandu dimana dari 250.000 Posyandu di Indonesia pada tahun 2011 hanya 40% yang aktif. Salah satu faktor penyebab kurang berfungsinya Posyandu adalah kemampuan kader yang rendah. Salah satu kemampuan kader Posyandu yang harus dikuasai adalah mengelola posyandu berdasarkan sistem lima meja, yaitu pendaftaran, penimbangan, pencatatan, konseling dan pelayanan kesehatan. Penyegaran kader merupakan satu langkah dalam pembentukan dan pembinaan kader dalam upaya pengembangan pengetahuan dan keterampilan kader secara berkelanjutan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh penyegaran kader Posyandu terhadap pengetahuan dan keterampilan kader Posyandu mengenai sistem lima meja di Desa Padasuka Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan One-Group Pre-Post Test without Control Group Design. Sampel dalam penelitian ini adalah kader Posyandu yang ada dalam populasi yang diperloleh berdasarkan kriteria terpilih (purposive sampling) dengan jumlah sampel 16 orang. Teknik pengumpulan data pengetahuan kader Posyandu dilakukan dengan mengisi angket kuesioner dan data keterampilan dilakukan dengan cara observasi menggunakan daftar checklist. Hasil menunjukan bahwa terdapat pengaruh penyegaran terhadap pengetahuan kader Posyandu (p=0,000). Terdapat pengaruh penyegaran terhadap keterampilan kader Posyandu (p=0,000). Diharapkan Puskesmas dapat menyelenggarakan penyegaran kader Posyandu secara berkala dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan serta keterampilan kader Posyandu.