GAMBARAN STATUS KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA TUNAGANDA (TUNARUNGU DAN TUNAGRAHITA) TINGKAT SD DAN SMP DI SEKOLAH LUAR BIASA GANDA YAYASAN BHAKTI MITRA UTAMA BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG

Main Author: PENGARANG:NINDYA APSARI ; PEMBIMBING:Drg. Sri Mulyanti, M.Kes. ; PENGUJI 1:Drg. Rr. Megananda Hiranya Putri, M.Kes. ; PENGUJI 2:Denden Ridwan Chaerudin, S.Si.T., M.DSc
Other Authors: AGUS SURYANA, S.SOS.
Format: Book STUDENTS RESEARCH PDF
Terbitan: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG JURUSAN KEPERAWATAN GIGI , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/80
http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/3e83b0a58fd98fff33fc808f966b1447.pdf
Daftar Isi:
  • Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang mempunyai keterbatasan fisik, mental intelektual, sosial, dan emosional. Anak tunaganda merupakan anak yang mengalami lebih dari satu keterbatasan, dimana keterbatasan tersebut dapat menjadi hambatan dalam memelihara kesehatan gigi dan mulutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks kebersihan gigi dan mulut, serta indeks pengalaman karies pada anak berkebutuhan khusus yang menyandang tunaganda (tunarungu dan tunagrahita). Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi penelitian adalah siswa/siswi tunaganda (tunarungu dan tunagrahita) tingkat SD dan SMP di Sekolah Luar Biasa Ganda Yayasan Bhakti Mitra Utama Baleendah Kabupaten Bandung. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 11 orang. Setelah itu, data yang dihasilkan, diolah dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks kebersihan gigi dan mulut pada responden tingkat SD sebanyak 4 dari 6 responden memiliki kriteria OHI-S buruk (36,3%). Sedangkan pada tingkat SMP sebanyak 3 dari 5 responden memiliki kriteria OHI-S sedang (27,3%). Indeks pengalaman karies gigi tetap responden tingkat SD dan SMP termasuk dalam kriteria rendah, yaitu sebesar 1,9. Indeks pengalaman karies gigi sulung pada responden tingkat SD sebanyak 4 dari 6 responden memiliki indeks def-t buruk (66,7%).