Daftar Isi:
  • Proses menjadi lanjut usia selalu ditandai dengan kemunduran fungsi yang membuat lansia mengalami penurunan kemandirian hal ini banyak mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Salah satu cara mengamati kemampuan lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari dengan mengukur tingkat kemandiriannya. Menjaga status gizi tetap baik turut mempertahankan kemandirian lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan kemandirian lansia di Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha Ciparay. Desain penelitian yang digunakan Cross Sectional. Pengambilan sampel dengan Purposive Random Sampling. Sampel penelitian sebanyak 52 berusia antara 60 – 80 tahun, penghuni wisma Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha Ciparay. Data yang dikumpulkan diantaranya identitas; data antrpometri (berat badan, tinggi lutut); asupan rata-rata sampel dalam sehari; dan data kemandirian lansia menggunakan indeks Barthel. Analisis data diolah menggunakan analisis Chi Square dengan tingkat kepercayaan 90%. Hasil penelitian 22 lansia yang memiliki status gizi kurang baik (gizi kurang dan gizi lebih), 11 lansia (50%) tidak mandiri dan 11 lansia (50%) mandiri. Sedangkan 30 lansia dengan status gizi baik, 11 lansia (36,7%) tidak mandiri dan 19 lansia (63,3%) mandiri. Hasil Penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara status gizi dengan kemandirian lansia (p=0,498). Untuk menjaga kemandirian lansia maka perlu dilakukan cek kesehatan secara rutin serta institusi perlu memperhatikan pemberian makan (diet) sesuai dengan penyakit yang banyak diderita lansia ditambah pengontrolan aktivitas fisik secara berkala.