HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DAN KEBIASAAN JAJAN DENGAN STATUS GIZI PADA SISWA SD KELAS 4 DAN 5 DI SD NEGERI PASIKALIKI 3 KOTA CIMAHI
Daftar Isi:
- Masalah gizi anak diartikan sebagai dampak dari ketidak seimbangan antara kebutuhan yang diperlukan dengan asupan (nutritional imbalance). Sarapan yaitu makanan yang dimakan pada pagi hari sebelum beraktivitas. Makanan jajanan didefinisikan sebagai makanan siap makan atau dipersiapkan untuk dikonsumsi langsung dilokasi jualan, jalanan atau tempat umum. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi mengenai hubungan antara kebiasaan sarapan dan kebiasaan jajan dengan status gizi pada anak sekolah dasar. Desain penelitian ini adalah Cross Sectional dengan jumlah sampel 63 siswa kelas 4 dan 5 SDN Pasirkaliki 3 Kota Cimahi. Analisis data untuk mengetahui hubungan antar variabel digunakan uji Chi Square. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah kebiasaan sarapan, kebiasaan jajan, dan status gizi. Data kebiasaan sarapan didapatkan dengan wawancara terstruktur kuesioner kebiasaan sarapan dan metode recall 2 x 24 jam, kebiasaan jajan dengan metode frekuensi makanan (FFQ), dan status gizi dengan metode antropometri indeks IMT/U. Hasil penelitian sebagian besar sampel berstatus gizi normal (77,8%), kebiasaan sarapan sebagian besar sampel yaitu biasa sarapan (57,1%), dan kebiasaan jajan sebagian besar sampel yaitu biasa jajan (63,5%). Hasil uji statistik chi square menunjukkan ada hubungan antara kebiasaan sarapan dan status gizi (p=0,004) dan ada hubungan antara kebiasaan jajan dan status gizi (p=0,020). Disarankan kepada orangtua untuk memperhatikan asupan sarapan dan pihak sekolah untuk menyediakan kantin yang lebih sehat untuk siswa.