HUBUNGAN ASUPAN SENG DAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN DI UPTD PUSKESMAS DTP PAGADEN KABUPATEN SUBANG
Daftar Isi:
- Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Indonesia merupakan penyakit yang sering diderita oleh bayi dan anak. Faktor risiko terjadinya ISPA pada balita yaitu keadaan sosial ekonomi, status gizi, kekurangan asupan protein, kekurangan vitamin A dan C, kekurangan zinc, riwayat ASI eksklusif, pencemaran udara, tingkat pendidikan ibu yang rendah dan jangkauan pelayanan kesehatan yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan seng dan status gizi dengan kejadian ISPA pada anak usia 1-5 tahun di UPTD Puskesmas DTP Pagaden Kabupaten Subang. Desain penelitian yang digunakan ialah cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 34 balita yang dipilih secara purposive sampling. Data karakteristik sampel diperoleh dengan metode wawancara menggunakan kuisioner. Asupan seng diperoleh dengan wawancara menggunakan metode Semiquantitative Food Frequency Questionare (SQFFQ). Sedangkan data status gizi diperoleh dari nilai z-score hasil pengukuran berat badan dan perhitungan umur. Hasil pemeriksaan ISPA diperoleh dari rekam medik pasien. Untuk mengetahui hubungan antara asupan seng, status gizi, dan ISPA dianalisis dengan chi square dan fisher exact. Hasil uji statistik chi square dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukan ada hubungan antara asupan seng dan ISPA (p=0,042). Hasil uji statistik fisher exact dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukan tidak ada hubungan antara status gizi dan ISPA (p=0,451). Pada penelitian ini diduga ada faktor lain yang mempengaruhi terjadinya ISPA pada balita diantaranya usia, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan orang tua, riwayat merokok dalam keluarga, riwayat ASI eksklusif, riwayat pemberian vitamin A, riwayat dan frekuensi ISPA. Memperbaiki konsumsi bahan makanan yang beragam sejak dini termasuk bahan makanan sumber seng serta adanya penyuluhan gizi mengenai pola konsumsi gizi seimbang pada balita di Puskesmas dapat membantu mengatasi kejadian ISPA pada balita.