Daftar Isi:
  • Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan asupan zat gizi dengan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Prevalensi balita gizi kurang di Jawa Barat tahun 2015 sebesar 13,9%, sedangkan prevalensi balita gizi kurang di Puskesmas Cibeureum sebesar 8,93%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran frekuensi pemberian ASI, pemberian MP-ASI, kejadian penyakit diare dan status gizi baduta usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Cibeureum Kota Cimahi. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Februari 2017 dengan menggunakan desain cross sectional dengan pengambilan sampel secara sistematic random sampling. Jumlah sampel sebanyak 60 baduta usia 6-24 bulan. Data yang dikumpulkan adalah data frekuensi pemberian ASI, data asupan pemberian MP-ASI dan kejadian diare diperoleh dengan wawancara menggunakan alat bantu kuesioner dan data status gizi ditentukan berdasarkan pengukuran berat badan menurut umur (BB/U). Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa terdapat 17 baduta (41,5%) memiliki frekuensi pemberian ASI kurang, 27 baduta (45,0%) mendapat pemberian MP-ASI kurang, 17 baduta (28,3%) mengalami diare dan 11 baduta (18,3%) memiliki status gizi kurang & gizi buruk. Sebaiknya ibu baduta di Wilayah Kerja Puskesmas Cibeureum dilakukan penyuluhan mengenai pentingnya pemberian ASI sampai usia 2 tahun, pemberian MP-ASI berdasarkan usia dan cara mengatasi diare pada balita.