Daftar Isi:
  • Prevalensi status gizi balita berdasarkan indeks BB/TB Jawa Barat sebesar 5% sangat kurus, 9% kurus , 77,3% normal dan 11,8% gemuk, sedangkan prevalensi status gizi balita dengan indeks BB/TB Kota Bandung yaitu, 7,5% balita sangat kurus, 12% balita kurus, 65,4% Balita normal dan 15,1 balita gemuk. ISPA merupakan faktor risiko langsung dari status gizi balita. Anak berumur di bawah 5 tahun memiliki risiko terserang penyakit infeksi lebih besar dibanding balita yang berumur diatas 5 tahun, ini dikarenakan imunitas yang belum sempurna. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran berat badan lahir, kejadian ISPA dan status gizi balita . Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah Cross Sectional. Populasi dari penelitian ini adalah ibu balita dan balita yang berumur 12-48 bulan. Sampel yang digunakan sebesar 62 balita. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Consecutive Sampling. Data yang diambil meliputi berat badan lahir, data ISPA dan status gizi menggunakan indeks BB/TB. Hasil penelitian diperoleh yaitu berat badan lahir menurut status gizi pada balita yaitu 6 balita (100%) yang memiliki riwayat BBLR berstatus gizi normal, 51 balita ( 91,1% ) yang memiliki riwayat BBL normal berstatus gizi normal. Kejadian ISPA menurut status gizi pada balita yaitu 3 balita ( 6%) dengan ISPA ringan berstatus gizi kurus serta 2 balita (40%) dengan ISPA sedang berstatus gizi kurus. Bagi orang tua, lebih baik untuk lebih peduli terhadap gejala ISPA ringan dan segera untuk melakukan pengobatan agar ISPA tersebut lebih cepat tertangani sehingga tidak mempengaruhi status gizi.