Daftar Isi:
  • Asupan gizi yang seimbang sesuai dengan kebutuhan beriringan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Menurut data hasil riskesdas status gizi berdasarkan IMT/U tahun 2013 prevalensi gemuk pada usia 5 – 12 tahun di Jawa Barat sebesar 10.7 % dan di wilayah Kab Bandung 14.1 %. Status gizi berdasarkan TB/U tahun 2013 prevalensi pendek pada usia 5 – 12 tahun di Jawa Barat sebesar 18.2 % dan di wilayah Kab Bandung 11.2 %. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran asupan energi, protein, lemak, karbohidrat dan status gizi pada siswa SDN Babakan Lapang Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sampel yang diambil sebanyak 64 sampel kelas 4 dan 5 dengan metode simple random sampling. Data asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner dengan metode recall 2 x 24 jam dan status gizi diperoleh dengan mengukur berat badan dan tinggi badan sampel. Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan asupan energi lebih dengan status gizi gemuk sebanyak 7.7 %, asupan lemak lebih dengan status gizi gemuk sebanyak 9.1%, asupan karbohidrat lebih dengan status gizi gemuk sebanyak 7.7 %. Asupan energi kurang dengan status gizi pendek sebanyak 10 %, asupan protein kurang dengan status gizi pendek sebanyak 11.1 %, asupan lemak kurang dengan status gizi pendek sebanyak 11.8 %, dan asupan karbohidrat kurang dengan status gizi pendek sebanyak 10.3 %. Perlu diberikan penyuluhan mengenai gizi seimbang dan pentingnya asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat sesuai kebutuhan untuk meningkatkan status gizi anak khususnya kepada anak yang memiliki status gizi kurang, status gizi lebih dan status gizi obesitas.