HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI CAIRAN, KEGEMUKAN DAN STATUS HIDRASI PADA REMAJA DI SMP NEGERI 1 BANJARAN BANDUNG
Daftar Isi:
- Status hidrasi merupakan keadaan yang menggambarkan jumlah cairan dalam tubuh yang diketahui dari pengujian warna urin dan merupakan tanda awal dari dehidrasi. Prevalensi dehidrasi pada remaja di Indonesia adalah 49,5%. Kurangnya konsumsi cairan dan kegemukan dapat menyebabkan dehidrasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konsumsi cairan, kegemukan dan status hidrasi. Desain penelitian yakni Cross Sectional dengan jumlah sampel 83 orang. Teknik pengambilan sampel dari semua kelas dilakukan dengan cara proporsional random sampling dan dari setiap kelas dengan cara simple random sampling. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik sampel, konsumsi cairan, kegemukan, dan status hidrasi. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata konsumsi cairan sampel 1751.08 mL/hari, rata-rata IMT/U 0.7470 SD. 62.7% sampel mengkonsumsi cairan kurang, 48.2% sampel mengalami kegemukan, dan 53.0% sampel berstatus hidrasi kurang. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara konsumsi cairan dengan status hidrasi ( p = 0.000 dan RP = 12.519 ) dan tidak ada hubungan yang bermakna antara kegemukan dengan status hidrasi ( p = 0.147 dan RP = 1.414 ). Perlu diadakan penyuluhan gizi untuk meningkatkan pengetahuan khususnya pentingnya konsumsi cairan, rata-rata jumlah cairan yang harus dikonsumsi sesuai kebutuhan tubuh, aktivitas fisik dan faktor resiko lainnya.