PENINGKATAN PERILAKU PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PASIEN TN. D MENJALANI RAWAT INAP DENGAN KEADAAN BEDREST DI RSUD Dr. SLAMET KABUPATEN GARUT
Main Author: | PENGARANG:HENI HERLIYANI MULYANA ; PEMBIMBING:Drg. Dewi Sodja Laela, M.Kes. ; PENGUJI 1:Isa Insanuddin, S.Si.T., M.Kes. ; PENGUJI 2:Hera Nurnaningsih, S.Si.T., M.Kes |
---|---|
Other Authors: | AGUS SURYANA, S.SOS. |
Format: | Book STUDENTS RESEARCH PDF |
Terbitan: |
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/72 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/bea318cf5691df6e09e15058d6991f86.pdf |
Daftar Isi:
- Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut seharusnya dapat dilaksanakan oleh semua orang, bahkan orang yang sakit hingga mengalami bedrest. Bedrest dilakukan untuk alasan terapeutik yang ditandai dengan berkurangnya pergerakan tubuh dan berada di tempat tidur dalam jangka waktu yang tidak ditentukan, tergantung pada penyakit dan keadaan kesehatan pasien sebelumnya. Hal ini berhubungan dengan perilaku individu dalam memelihara kesehatan gigi dan mulutnya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pasien bedrest, untuk mendapatkan gambaran keadaan umum pasien bedrest, mendapat gambaran status kesehatan gigi dan mulut pasien bedrest serta mendapat gambaran perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pasien bedrest di RSUD Dr. Slamet Garut, sebelum dan setelah diberikan penyuluhan. Metode penulisan yang dipakai adalah laporan kasus. Data yang diperoleh berdasarkan hasil anamnesa dan observasi yang dilakukan selama tujuh hari menunjukkan keadaan umum pasien adalah bedrest atau tirah baring sebagian post operasi fraktur tulang bahu sebelah kiri dan kondisinya cukup baik. Hasil pemeriksaan intra oral, pasien memiliki Indeks Pengalaman Karies (DMF-T) sebanyak 7 gigi. Indeks Kebersihan Gigi dan Mulut (OHI-S) rata-rata adalah sedang. Dalam kurun waktu tujuh hari, tidak dapat merubah perilaku pasien karena perubahan perilaku membutuhkan waktu paling sedikit selama 21 hari yang dilakukan secara intensif. Namun, dalam penelitian ini terlihat adanya peningkatan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pasien yaitu dalam hal meyikat gigi. Perilaku pasien dalam hal menyikat gigi, sebelum diberikan penyuluhan kurang baik dan setelah dilakukan penyuluhan perilakunya dalam menyikat gigi menjadi lebih baik. Pasien mulai menyikat gigi dengan teknik dan waktu yang tepat. Sebaiknya, perawat dapat memotivasi setiap pasien agar selalu menjaga kesehatannya terutama kesehatan gigi dan mulut, disamping kesehatan secara umum.