HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH, LINGKAR PINGGANG DAN RASIO LINGKAR PINGGANG PANGGUL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PENGUNJUNG PUSKESMAS BOJONGSOANG KABUPATEN BANDUNG
Daftar Isi:
- Kegemukan atau obesitas dapat memengaruhi tekanan darah dengan adanya pelepasan angiotensin dari sel adiposa sehingga dapat meningkatkan volume darah sedangkan obesitas di daerah abdominal dapat mengakibatkan resistensi leptin yang memicu resistensi insulin sehingga menyebabkan peningkatan resistensi perifer. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh (IMT), lingkar pinggang (LP) dan rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) dengan kejadian hipertensi pada pengunjung puskesmas Bojongsoang Kabupaten Bandung. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan pengambilan sampel secara purposive sampling dengan jumlah sampel 38 orang. Data karateristik sampel (usia, pekerjaan, pendidikan, riwayat hipertensi, riwayat obat dan riwayat merokok) diperoleh dengan wawancara sedangkan data berat badan, tinggi badan, lingkar pinggang dan lingkar panggul diperoleh dengan pengukuran langsung kepada sampel. Hasil penelitian menunjukkkan rata-rata indeks massa tubuh sampel 25.44 kg/m2, rata-rata lingkar pinggang untuk laki-laki 76.63 cm dan perempuan 84.33 cm, rata-rata rasio lingkar pinggang dan panggul laki-laki maupun perempuan 0.84 serta rata-rata tekanan darah sistolik 131.77 mmHg sedangkan diastolik 82 mmHg. Hasil analisa secara statistik menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara indeks massa tubuh dengan kejadian hipertensi dengan nilai p=0.985, tidak ada hubungan bermakna antara lingkar pinggang dengan kejadian hipertensi dengan nilai p=0.664 dan tidak ada hubungan bermakna antara rasio lingkar pinggang panggul dengan kejadian hipertensi dengan nilai p=0.706. Penelitian ini hanya berfokus pada satu faktor risiko hipertensi yaitu obesitas sehingga perlu ada penelitian lebih lanjut mengenai faktor risiko lain yang menyebabkan hipertensi.