UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI REBUSAN DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP MENCIT JANTAN GALUR SWISS YANG DIINDUKSI FORMALIN
Main Author: | ARRIN NUR FITRIANI NIM P17335113034-Widyastiwi, M.Si., Apt.,-Dra. Ganthina Sugihartina, M.Si., Apt.,-MH. Roseno, M.Si., Apt., |
---|---|
Other Authors: | Ardi Rahman A.Md |
Format: | KTI Pdf |
Terbitan: |
POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
JURUSAN FARMASI
2016
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/703 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/e12757034f6952c8b0d81bab166e9697.pdf |
Daftar Isi:
- Inflamasi merupakan respon terhadap cedera jaringan dan infeksi. Salah satu obat herbal yang dapat digunakan sebagi antiinflamasi adalah daun alpukat (Persea americana Mill.). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi dari rebusan daun alpukat (Persea americana Mill.). Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Pre and Post Control Group Design menggunakan dua puluh lima ekor mencit jantan galur Swiss yang dibagi ke dalam lima kelompok. Kelompok I sebagai kontrol positif, kelompok II sebagai pembanding yang diberi suspensi diklofenak 0,195 mg/20gBB mencit, kelompok III, IV dan V sebagai kelompok uji yang masing-masing diberi rebusan daun alpukat (Persea americana Mill.) dengan konsentrasi berturut-turut 7,5% (dosis I), 15% (dosis II) dan 30% (dosis III). Bahan uji diberikan secara oral satu jam sebelum diinduksi formalin 3,5% v/v secara intraplantar. Pengukuran ketebalan kaki dilakukan setiap jam selama enam jam pengamatan. Data rata-rata persentase udem dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis, kemudian dilanjutkan dengan uji Post Hoc pada taraf kepercayaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rebusan daun alpukat dari ketiga variasi dosis memiliki aktivitas antiinflamasi pada mencit galur Swiss (p<0,05), dengan persentase inhibisi maksimum dosis I sebesar 33,81%, dosis II sebesar 45,34%, dan dosis III sebesar 75,78%. Rebusan daun alpukat konsentrasi 30% memiliki aktivitas antiinflamasi paling baik, dan merupakan dosis optimum diantara ketiga variasi konsentrasi karena hampir setara dengan diklofenak 0,195 mg/20gBB yang memiliki persentase inhibisi sebesar 82,18%.