ANALISIS PERBANDINGAN SUHU DAN WAKTU PENYEDUHAN TEH PUTIH (Camellia sinensis) TERHADAP KADAR KATEKIN DENGAN METODE KCKT

Main Author: RIKA NURAENI NIM P17335113038-Lully Hanni Endarini, M.Farm., Apt-Dra. Tita Puspita, M.Pharm., Apt-Ardi Rustamsyah, M.Si., Apt
Other Authors: Ardi Rahman A.Md
Format: KTI Pdf
Terbitan: POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG JURUSAN FARMASI 2016 , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/696
http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/37f0dc01f3931c207eef6c1b8214abde.pdf
Daftar Isi:
  • Teh putih berasal dari helaian pucuk daun Camellia sinensis yang sangat muda dan belum mekar. Khasiat teh putih akan meningkat jika memperhatikan teknik penyeduhannya yang benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis perbandingan suhu dan waktu penyeduhan teh putih terhadap kadar katekin dengan metode KCKT. Dalam penelitian ini, sampel teh putih diseduh dengan air bersuhu 60oC, 90oC dan 98oC selama 5, 10, 20, 40, dan 60 menit, kemudian kadar katekin yang tersari dianalisis menggunakan KCKT (Kolom C18, 4,6 x 150 mm), kecepatan alir 0,5 mL/menit, fase gerak terdiri dari kombinasi akuabides dan asetonitril (80:20) dengan sistem elusi isokratik, dan detektor UV-Vis pada panjang gelombang 279 nm. Kemudian dilakukan analisis regresi terhadap kadar dan area baku katekin dimana didapatkan harga r = 0.9986, yang menyatakan hubungan linier antara kadar dan area baku katekin. Dari hasil penelitian ini, diperoleh ratarata kadar katekin dengan suhu penyeduhan 60OC, dengan waktu 5, 10, 20, 40 dan 60 menit berturut-turut adalah 31,9%, 31,2%, 30,6%, 29,4%, 26,8%, suhu 90OC adalah 32,5%, 31,4%, 30,8%, 29,6%, 27,2%, dan pada suhu 98OC adalah 32,5%, 31,4%, 30,8%, 29,6%, dan 27,2%, dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini teknik penyeduhan yang tepat untuk mendapatkan kadar katekin yang optimal adalah hasil penyeduhan pada suhu 98oC selama 5 menit.