PERBEDAAN BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK DAUN TAKOKAK (Solanum torvum) TERHADAP KEMATIAN KECOA Blatella germanica
Main Author: | Penulis : NUR ANNISA/NIM P 17333113016 Pembimbing : Dindin Wahyudin, S.Pd., M.Sc Ketua Sidang : Tatang Roni, SH., M.Kes. Penguji I : Denny Sukandar., M.Kes. Penguji II : Dindin Wahyudin, S.Pd., M.Sc. |
---|---|
Other Authors: | Lasya Noerlaeli, S.IIP. |
Format: | KTI PDF |
Terbitan: |
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Bandung
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/648 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/98c0b072f24eb20e77feda6e2af45234.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/2081b8498344f23fcfc904539ed325fd.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/573a887f40b266d2b046e61dcf0725f5.pdf |
Daftar Isi:
- Kecoa merupakan vektor penyakit yang sangat mengganggu kenyamanan, karena kecoa meninggalkan bau yang tidak sedap, mengotori perkakas rumah, dan membawa agent penyakit yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit menular. Salah satu kecoa yang sering ditemui adalah kecoa Blatella germanica. Pengendalian kecoa umunya menggunakan insektisida sintetis yang dinilai lebih praktis, tetapi sebenarnya dapat menyebabkan kelainan fungsi tubuh pada manusia, serta menimbulkan resistensi pada kecoa. Salah satu alternatif untuk membasmi kecoa yaitu dengan menggunakan insektisida nabati. Tanaman takokak adalah tanaman yang sering ditemui dan mengandung zat tanin, flavonoid dan saponin yang merupakan zat alami yang dapat membunuh serangga termasuk kecoa Blatella germanica. Tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui perbedaan berbagai konsentrasi ekstrak daun takokak (Solanum torvum) terhadap kematian kecoa Blatella germanica. Desain penelitian yang digunakan yaitu eksperimen dengan teknik pengambilan sampel adalah random sampling dimana kecoa telah homogen karena dikembangbiakan di SITH ITB. Jumlah sampel yang dibutuhkan yaitu sebanyak 475 ekor. Pada setiap kandang terdapat 25 ekor dengan 3 perlakuan dan 6 kali pengulangan. Perlakuan berupa penyemprotan berbagai konsentrasi ekstrak (10%, 20% dan 30%) terhadap kecoa. Hasil penelitian setelah 24 jam perlakuan, rata-rata kematian kecoa pada konsentrasi 10% 3 ekor (12%), konsentrasi 20% 6 ekor (24%) dan konsentrasi 30% 8 ekor (32%) dengan range suhu udara ruang penelitian 23,4-26,2oC dan kelembaban 78-87%. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji anova one way diperoleh nilai P ≤ α (0,000 ≤ 0,05) terdapat perbedaan konsentrasi ekstrak daun takokak (Solanum torvum) terhadap kematian kecoa Blatella germanica, hasil uji post hoc bonferroni menunjukkan adanya perbedaan antar kelompok, hasil turkey s-b menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak daun takokak 30% merupakan konsentrasi efektif.