PENGARUH JUMLAH SAMPEL DAN KATALIS PADA PENETAPAN KADAR PROTEIN METODA KJELDAHL
Main Author: | Penulis : RITA WIDANINGSIH NIM. P17334111072 Pembimbing : Yeni Wahyuni, SSi NIP. 19580901 197809 2001 Penguji I : Dra. Ira Gustira Rahayu, M.Kes NIP. 19700823 199503 2001 Penguji II : Drs. M. Firman Solihat NIP. 19650122 198503 1001 |
---|---|
Other Authors: | ENTANG SUTISNA |
Format: | |
Terbitan: |
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/576 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/7b50bda7c67b90c310994a2f1edf1007.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/af6791c96d3d875c3a11f9fac01ff1d1.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/888b6830650b5e7f13d42e5a31a045ee.pdf |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh, karena zat ini disamping berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh, juga berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur. Penetapan kadar protein bahan makanan umumnya dilakukan melalui penentuan kandungan N yang ada dalam bahan. Cara penentuan ini dikembangkan oleh Kjeldahl seorang ahli ilmu kimia Denmark pada tahun 1883. Pada proses destruksi digunakan jumlah sampel yang berbeda tergantung pada jenis bahan makanan yang akan di periksa dan katalis. Penelitian dilakukan untuk mengetahui berapakah jumlah sampel bahan makanan dan katalis yang optimum digunakan dalam penetapan kadar protein metoda Kjeldahl untuk mendapatkan kadar dengan presisi dan akurasi yang baik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Jurusan Analis Kesehatan pada bulan Mei-Juni 2014. Sampel kacang hijau ditetapkan kadar proteinnya dengan metode Kjeldahl cara Gunning. Sampel kacang hijau digunakan dalam beberapa variasi jumlah, yaitu 0,3 g, 0,6 g, 0,9 g, 1,2 g, dan 1,5 g. Sedangkan katalis yang digunakan adalah campuran garam K2SO4 dan CuSO4 dengan variasi komposisi 3,5 g: 0,4 g (A) ; 7,0 g: 0,8 g (B) dan 10,5 g: 1,2 g (C). Didapatkan hasil sebagai berikut: Kadar protein kacang hijau dengan jumlah sampel 0,3 g dan katalis A, B, C adalah 20,35 %,20,37%, dan 20,36 %,dengan jumlah sampel 0,6 g adalah 19,66%, 19,62%, dan 20,06%, jumlah sampel 0,9 g adalah 20,44%, 19,86%, dan 19,95%, jumlah sampel 1,2 g adalah 19,88%, 19,72%, dan 20,00%, jumlah sampel 1,5 g adalah 20,59%, 20,54%, dan 20,23%. Rerata nilai inakurasi 3.32 % dan RSD 1,61 %. Uji statistik terhadap kadar protein menunjukkan probabilitas >α 0,05.Dengan memperhatikan hasil uji stastistik, akurasi, nilai presisi dan keefektifan waktu serta zat, maka dipilih jumlah sampel dan komposisi yang paling optimal adalah 0,3 g sampel kacang hijau dan komposisi katalis 7,0 g K2SO4 dan 0,8 g CuSO4.