Daftar Isi:
  • ABSTRAK Gagal Ginjal Kronik merupakan kegagalan fungsi ginjal (unit nefron) atau penurunan faal ginjal yang menahun dimana ginjal tidak mampu lagi mempertahankan lingkungan internalnya dari perkembangan gagal ginjal yang progresif, irreversible dan lambat yang berlangsung dalam jangka waktu lama dan menetap sehingga mengakibatkan penumpukan sisa metabolik (toksin uremik). Peningkatan kadar ureum dalam darah adalah salah satu indikator penurunan fungsi ginjal. Uremia menyebabkan kelainan metabolisme, diantaranya mengakibatkan anemia yang merupakan pengaruh dari toksin ureum terhadap sel darah merah sehingga mudah mengalami hemolisis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar ureum dengan nilai hematokrit pada penderita Gagal Ginjal Kronik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif studi korelasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2014. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 60 orang penderita Gagal Ginjal Kronik di RSUD Al-Ihsan Bandung yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin. Pemeriksaan hematokrit pada sampel menggunakan metode mikrohematokrit, sedangkan kadar ureum didapat dari data sekunder. Data yang diperoleh dilakukan uji normalitas kemudian diolah dengan uji statistik Pearson. Dari hasil uji statistik didapatkan koefisien korelasi sebesar -0,29 pada laki-laki dan -0,26 pada perempuan, maka dapat disimpulkan bahwa kadar ureum dengan nilai hematokrit pada penderita Gagal Ginjal Kronik memiliki hubungan yang rendah.