PENGARUH WAKTU PENUNDAAN TERHADAP TITER STATUS SEKRETOR PADA SPESIMEN SALIVA
Daftar Isi:
- ABSTRAK Status sekretor adalah kemampuan suatu individu yang dapat mensekresikan antigen ABH karena memiliki genotif SeSe atau Sese pada cairan tubuh termasuk saliva. Sedangkan golongan non sekretor, hanya mensekresi sedikit sekali atau tidak sama sekali antigen ABH ke cairan tubuh sehingga tubuhnya tidak mengandung antigen tersebut. Pemeriksaan status sekretor menggunakan saliva terdapat faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan yaitu pengambilan dan waktu penyimpanan spesimen. Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka dilakukan pemeriksaan segera setelah pengambilan spesimen. Spesimen saliva bila dibiarkan menyebabkan terurainya komponen saliva, pertumbuhan bakteri, dan terjadinya denaturasi protein. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan titer status sekretor yang diperiksa segera dengan saliva yang diperiksa setelah di tunda selama 1 jam pada suhu ruang (240-270C). Metodologi dari penelitian ini menggunakan 30 sampel saliva sekretorik terdiri dari 8 orang bergolongan darah A, 19 orang bergolongan darah B, dan 3 orang bergolongan darah AB. Dari 30 data didapatkan hasil yaitu 11 sampel stabil (36,3%) dan 19 sampel tidak stabil (63,7%). Kemudian ketigapuluh data dilakukan uji statistik menggunakan uji Paired Sample T-Test dan didapatkan nilai signifikan (p) yaitu 0.000 (<0.05). Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik terdapat perbedaan bermakna antara titer status sekretor yang diperiksa segera dengan yang diperiksa setelah di tunda selama 1 jam pada suhu ruang (24o-27oC).