HUBUNGAN NILAI LAJU ENDAP DARAH DENGAN C-REACTIVE PROTEIN PADA TERSANGKA TUBERKULOSIS PARU
Daftar Isi:
- ABSTRAK Tuberkulosis paru (TB) adalah suatu penyakit infeksi kronik yang menyerang paru-paru. Gejala utama pasien Tuberkulosis Paru adalah batuk berdahak dan/atau terus – menerus selama tiga minggu atau lebih. Berdasarkan keluhan tersebut, seseorang sudah dapat ditetapkan sebagai tersangka. Tuberkulosis disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, dan bila masuk ke dalam tubuh, menyebabkan terjadinya proses inflamasi. Pada proses ini, sel melepaskan berbagai sitokin proinflamasi, antara lain IL-6. Selanjutnya IL-6 menginduksi sel hati untuk mensintesis protein fase akut seperti, C-reactive protein dan fibrinogen. Namun baik CRP dan LED merupakan marka inflamasi yang tidak spesifik, tetapi secara klinis berguna untuk penapisan penyakit inflamasi dan memantau respons pengobatan. Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara nilai LED dengan CRP pada tersangka Tuberkulosis Paru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan jenis studi korelasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dari 30 sampel yang diperiksa, pada uji Statistik Deskriptif didapatkan nilai tengah untuk LED yaitu 77,87 mm/jam dengan nilai minimal 33 mm/jam dan maksimal 121 mm/jam. Sedangkan CRP mempunyai nilai tengah yaitu 44,60 mg/L dengan nilai minimal < 6 mg/L dan maksimal 192 mg/L. Kemudian pada uji normalitas menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi normal, sehingga uji statistik yang digunakan adalah uji Spearman correlation, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,81 yang menyatakan hubungan kuat. Sehingga dapat ditarik kesimpulan ada hubungan antara nilai LED dengan CRP pada tersangka Tuberkulosis Paru.