Daftar Isi:
  • ABSTRAK Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) adalah salah satu tanaman obat yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pengobatan. Secara tradisional, masyarakat Indonesia menggunakan daun tanaman ini sebagai obat pertolongan pertama pada luka untuk menghentikan perdarahan dengan cara meremas daunnya. Khasiat hemostasis ini didapatkan dari senyawa yang terkandung didalam daun binahong berupa saponin (28.14 ± 0,22 mg/g) yang dapat menstimulasi pembentukan kolagen tipe 1 serta berperan penting dalam proses penutupan luka, flavonoid (11,266 mg/kg) yang dapat meningkatkan serabut kolagen dan mencegah kerusakan sel, tanin membuat sumbatan untuk menghentikan perdarahan yang ringan, asam askorbat (6,76 ± 0,77 mg/ 100g) yang berfungsi untuk mengaktifkan enzim prolil hidroksilase yang menunjang tahap hidroksilasi dalam pembentukan kolagen. Keempat fungsi senyawa tersebut mempercepat pengaktifan faktor XII, sehingga mempercepat pembentukan fibrin. Pemeriksaan activated Partial Thromboplastin Time (aPTT) adalah pemeriksaan untuk menentukkan aktifitas faktor bekuan jalur intrinsik dan jalur bersama atau adanya inhibitor terhadap faktor-faktor pembekuan tersebut. Telah dilakukan pengujian konsentrasi infusum daun binahong terhadap nilai activated Partial Thromboplastin Time (aPTT). Pengujian dilakukan dengan metode eksperimen dari infusum daun binahong dengan konsentrasi 80%, 90%, 100%, dan kontrol (tanpa infusum daun binahong). Diperoleh data hasil pengujian sebagai berikut: activated Partial Thromboplastin Time (aPTT) dari plasma sitrat dengan penambahan konsentrasi infusum daun binahong 80% adalah 35 detik, konsentrasi 90% adalah 34 detik, konsentrasi 100% adalah 24 detik, sedangkan tanpa penambahan infusum daun binahong adalah 28 detik. Setelah data diolah secara statistik dengan One Way Anova Test menggunakan program SPSS 18.00 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara nilai aPTT yang dipengaruhi oleh konsentrasi infusum daun binahong 100%, 90%, 80%, dan kontrol.