Daftar Isi:
  • ABSTRAK Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling utama di Indonesia dan negara berkembang lainnya. Salah satu bakteri penyebab infeksi nosokomial, yaitu Methicillin-Resistans Staphylococcus aureus (MRSA). Pencegahan infeksi nosokomial yang disebabkan MRSA dapat dilakukan dengan penggunaan antibakteri, seperti tanaman bandotan (Ageratum conyzoides L.), kandungan kimia tanaman bandotan, seperti: Alkaloid, saponin, tanin, dan flavonoid, dapat menghambat pertumbuhan bakteri MRSA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi minimum antibakteri ekstrak tanaman bandotan (Ageratum conyzoides L.) dalam menghambat pertumbuhan Methicillin-Resistans Staphylococcus aureus; Pada penelitian ini, konsentrasi ekstrak tanaman bandotan yang digunakan yaitu 0%,1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, 9%, dan 10%. Dari penelitian ini didapatkan bahwa ekstrak tanaman bandotan (Ageratum conyzoides L.) dapat menghambat pertumbuhan Methicillin-Resistans Staphylococcus aureus. Konsentrasi minimum yang dapat menghambat pertumbuhan Methicillin-Resistans Staphylococcus aureus yaitu 3% dengan diameter zona hambat 14,5 mm. Konsentrasi ekstrak 9% sebanding dengan ciprofloksasin 0,050% yaitu 18,5mm.