PENGARUH EKSTRAK KULIT DELIMA (Punica granatum L) TERHADAP KEMATIAN LARVA DAN PUPA Aedes aegypti
Daftar Isi:
- ABSTRAK Pengendalian nyamuk dengan larvasida berbahan kimia seringkali berdampak negatif bagi lingkungan. Maka dari itu, banyak penelitian mengenai larvasida dari bahan alami seperti kulit delima yang diekstrak. Penelitian mengenai pengaruh ekstrak kulit delima (Punica granatum L) yang mengandung zat aktif saponin, alkaloid, flavonoid, dan tanin sebagai larvasida alami dapat menyebabkan kematian larva dan pupa. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi ekstrak kulit delima yang dapat menyebabkan kematian 50% (LC50) larva dan pupa Aedes aegypti. Metode penelitian quasi eksperimen dengan desain rancangan acak lengkap. Sampel penelitian ini adalah larva stadium instar III dan pupa Aedes aegypti, masing-masing stadium pada setiap perlakuan yaitu 20 ekor dengan tiga kali pengulangan. Konsentrasi ekstrak dalam penelitian ini 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tingkat kematian larva Aedes aegypti dari konsentrasi rendah hingga tinggi adalah 50%, 70%, 85%, 90%, 95%, dan rata-rata tingkat kematian pupa Aedes aegypti dari konsentrasi rendah hingga tinggi adalah 0%, 15%, 15%, 40%, 50%. LC50 larva dan pupa berbeda disebabkan kutikula pupa lebih tebal sehingga zat aktif sulit menembus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak kulit delima dapat digunakan sebagai salah satu pengendalian larva dan pupa Aedes aegypti. Setelah dilakukan uji probit maka didapatkan konsentrasi ekstrak kulit delima yang dapat mematikan larva uji sebanyak 50% (LC50) adalah 10,463%, sedangkan untuk pupa yaitu 53,641%. Disarankan kepada masyarakat untuk menggunakan ekstrak kulit delima sebagai salah satu larvasida, kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk melanjutkan penelitian ini dengan menggunakan bagian lain dari delima yang dapat memberikan efek larvasida terhadap Aedes aegypti