Daftar Isi:
  • ABSTRAK Kemangi (Ocimum basillicum) merupakan salah satu tanaman obat yang memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah bersifat antibakteri. Beberapa senyawa aktif yang berperan sebagai antibakteri adalah alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan eugenol. Dalam beberapa penelitian menyebutkan bahwa antibakteri daun kemangi dapat menghambat Gram positif dan Gram negatif. Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif yang sering ditemui pada kulit dan rongga hidung manusia. Akan tetapi, dalam beberapa dekade ini, Staphylococcus aureus menjadi resisten terhadap antibiotik atau lebih dikenal sebagai Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). MRSA mengalami resistensi karena perubahan genetik yang disebabkan oleh paparan antibiotik, sehingga pasien berisiko tinggi terhadap infeksi. Perubahan pada sistem kesehatan, ditambah dengan evolusi mikroorganisme, telah mengubah MRSA menjadi penyebab infeksi kulit dan nekrosis pneumonia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi hambat minimum ekstrak daun kemangi terhadap pertumbuhan MRSA. Ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% yang direndam selama 3x24 jam. Selanjutnya penelitian dilakukan dengan metode modifikasi Kirby Bauer dengan cara membuat sumur pada media MHA lalu dimasukkan ekstrak dengan konsentrasi 5%, 10%, 15%, dan 20% dengan kontrol positif ciprofloxacin 0,1% dan etanol 96% sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi hambat minimum ekstrak daun kemangi adalah 10% dengan rata-rata diameter 10,3 mm.