Daftar Isi:
  • ABSTRAK Kopi merupakan salah satu jenis minuman yang digemari masyarakat, konsumsi kopi dunia mencapai 70% berasal dari kopi arabika dan 26% berasal dari kopi robusta. Kopi mengandung beberapa komponen yaitu air, karbohidrat, minyak, protein, asam-asam non volatil, abu, trigonelin dan kafein. Dalam surat Keputusan Kepala Badan POM No. HK.00.05.23.3644 tentang Ketentuan Pokok Pengawasan Suplemen Makanan, disebutkan bahwa batas konsumsi kafein maksimum adalah 150 mg/hari. Jika individu mengonsumsi beberapa minuman yang mengandung kafein akan menimbulkan risiko terjadinya efek keracunan kafein yang bersifat akut. Salah satu penyakit yang timbul jika kafein dikonsumsi berlebihan adalah gangguan fungsi ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara jumlah konsumsi kopi dengan kreatinin serum dan klirens kreatinin. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif survey crossectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 supir angkutan kota yang meminum kopi minimal 2 gelas sehari dan tidak mempunyai riwayat penyakit ginjal. Data diperoleh melalui tahap wawancara dan pengisian kuesioner serta pemeriksaan laboratorium. Data primer diperoleh dari hasil wawancara meliputi kebiasaan meminum kopi, keluhan yang mengarah pada gangguan fungsi ginjal serta riwayat penyakit terdahulu. Pengambilan sampel dilakukan di Terminal Tegal Lega kota Bandung. Pemeriksaan laboratorium dilaksanakan di Laboratorium Kimia Klinik Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Bandung pada bulan April hingga Juni 2016, dilakukan dengan cara mengukur kadar kreatinin serum pada supir angkutan kota dengan menggunakan metode jaffe reaction, sedangkan klirens kreatinin diukur dengan menggunakan metode cockroft gault. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah konsumsi kopi berhubungan dengan kadar kreatinin serum (α = 0,032 koefisien korelasi 0,329). Jumlah konsumsi kopi tidak berhubungan dengan klirens kreatinin (α = 0,388 koefisien korelasi -0,164). Peneliti menyarankan untuk melakukan pemeriksaan lain yang lebih sensitif untuk gangguan fungsi ginjal (Cystatin-C), untuk mengetahui pengaruh-pengaruh yang dapat ditimbulkan jika mengkonsumsi kopi secara berlebihan.