Daftar Isi:
  • ABSTRAK Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) merupakan salah satu tanaman buah yang digunakan sebagai obat tradisional. Belimbing wuluh diketahui memiliki zat aktif seperti flavonoid dan triterpenoid yang berfungsi sebagai antibakteri. Zat tersebut mampu mengatasi infeksi yang disebabkan oleh Methicillin Resistant Staphyloccus aureus (MRSA). MRSA merupakan patogen multi-resisten yang sering ditemukan pada kulit dan selaput lendir pada manausia. Infeksi yang disebabkan MRSA biasanya mengalami rasa sakit yang berlebihan, merah, dan bengkak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui daya hambat air perasan belimbing wuluh dalam menghambat pertumbuhan MRSA dan konsentrasi minimum dari air perasan belimbing wuluh yang mempunyai aktivitas dalam menghambat pertumbuhan MRSA. Belimbing wuluh yang digunakan adalah yang memiliki kriteria buah yang matang, kemudian dibuat perasan belimbing wuluh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode difusi (Kirby Bauer) dengan modifikasi sumur pada Muller Hinton Agar. Uji pendahuluan dilakukan dengan membuat variasi konsentrasi yaitu 100%, 50% dan didapatkan hasil pada konsentrasi 50% sebesar 20 mm dan pada konsentrasi 100% sebesar 27 mm. Dari hasil uji pendahuluan, dilakukan uji penelitian dengan membuat variasi konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kontrol positif yang digunakan adalah ciprofloxacin dan kontrol negatif yang digunakan adalah aquadest steril. Hasil dari penelitian ini menunjukkan air perasan belimbing wuluh dapat menghambat MRSA dengan konsentrasi hambat minimum sebesar 30% dengan rerata diameter zona hambat 14,6 mm.