Daftar Isi:
  • Abstrak Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn) merupakan salah satu tanaman herbal yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia terutama kelopak bunga rosella, sebagai alternative obat tradisional. Bunga rosella mengandung senyawa aktif flavonoid, gossypetin, tannin, saponin yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri flora normal yang hidup secara komensalisme pada kulit, namun Staphylococcus aureus dapat mengkontaminasi makanan atau minuman melalui lingkungan sehingga menyebabkan mual, muntah, diare, dandehidrasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi minimum simplisia bunga rosella yang efektif dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan metode yang digunakan difusi agar (Kirby Bauer). Sampel yang digunakanya itu simplisia bunga rosella dengan kadar air 10-12%. Penelitian ini menggunakan konsentrasi infusum simplisia bunga rosella 0%, 15%, 30% dan 45% kemudian ditanam pada media Mueller Hinton Agar (MHA), diinkubasi selama 24 jam, lalu diamati dan diukur daya hambatnya dengan ditandai zona bening disekitar sumuran. Dari hasil penelitian didapatkan konsentrasi minimal simplisia bunga rosella yang efektif dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus adalah pada konsentrasi 15% dengan zona hambat rata-rata 17,1 mm. Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan pengujian aktivitas antibakteri simplisia bunga rosella (Hibiscus sabdariffa Linn) terhadap mikroba lain.