Daftar Isi:
  • ABSTRAK Retikulosit adalah sel darah merah yang masih muda yang tidak berinti dan berasal dari proses pematangan normoblas di sumsum tulang. Pemeriksaan hitung jumlah retikulosit digunakan sebagai indikator produktivitas dan aktivitas eritropoesis di sumsum tulang, serta membantu untuk menentukan klasifikasi anemia. Metode yang digunakan untuk menghitung jumlah retikulosit adalah pewarnaan supravital. Reagen pewarna yang digunakan dalam metode pewarnaan supravital yaitu Brilliant Cressyl Blue (BCB) 1%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan jumlah dan warna substansia granulofilamentosa (SGF) retikulosit pada sampel yang di inkubasi selama 15 menit pada suhu 370C dengan sampel tanpa inkubasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan studi perbandingan (Comparative study). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Bandung pada tahun 2016. Sedangkan Sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang mahasiswa Jurusan Analis Kesehatan Bandung. Data penelitian jumlah retikulosit diolah secara statistik dengan metode Paired Sample t Test. Sampel yang diperlakukan dengan inkubasi memiliki rata-rata 9,17 0/00, sedangkan untuk sampel tanpa inkubasi memiliki rata-rata 9,13 0/00 dengan nilai probabilitas (Sig. (2-tailed)) 0,962 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada jumlah retikulosit dengan inkubasi pada suhu 370C selama 15 menit dan tanpa inkubasi. Data penelitian kualitas warna substansia granulofilamentosa (SGF) retikulosit diolah secara statistik dengan metode Friedman (>2 sampel berpasangan). Hasil rata-rata warna SGF pada sampel dengan inkubasi yaitu 1,90 sedangkan pada sampel tanpa inkubasi yaitu 1,63 dengan nilai probabilitas Asymp. Sig. = 0,005 dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada kualitas warna substansia granulofilamentosa (SGF) retikulosit dengan inkubasi pada suhu 370C selama 15 menit dan tanpa inkubasi.