Daftar Isi:
  • ABSTRAK Air merupakan salah satu kebutuhan utama, yang sudah banyak tercemar oleh logam berat, misalnya Krom. Keberadaan krom yang tinggi harus dihilangkan karena berbahaya untuk kesehatan manusia. Banyak cara untuk menghilangkan krom dalam air salah satunya dengan metode adsorpsi. Adsorben sangat berperan dalam proses adsorpsi. Adsorben ini dapat menggunakan bahan limbah, diantaranya sabut kelapa. Sabut kelapa dapat digunakan karena terdapat gugus karboksil yang dapat berinteraksi logam krom. Penelitian ini menggunakan sistem kontinyu dengan variabel tinggi adsorben 5 cm dan 10 cm serta variabel laju alir 280 mL/menit dan 435 mL/menit. Setelah di alirkan setiap 20 menit, 40 menit, dan 60 menit air ditampung. Konsentrasi awal dan akhir diukur menggunakan alat SSA. Hasil penelitian menunjukkan kadar krom pada perlakuan dengan tinggi adsorben 5 cm dan laju alir 280 mL/menit selama 20, 40, dan 60 menit secara berturut-turut adalah 3,028; 3,024; dan 2,742 mg/L. Perlakuan dengan tinggi adsorben 10 cm dan laju alir 280 ml/menit dalam 20, 40, 60 menit secara beruturut-turut adalah 3,885; 3,819; dan 3,739 mg/L. Perlakuan dengan tinggi adsorben 5 cm dan laju alir 435 mL/menit dalam 20, 40, 60 menit secara berturut-turut adalah 2,229; 2,109; dan 2,723 mg/L. Perlakuan dengan tinggi adsorben 10 cm dan laju alir 435 mL/menit dalam 20, 40, 60 menit secara berturut-turut dapat menurunkan dengan rata-rata sebesar 3,318; 3,474; dan 3,726 mg/L. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa tinggi adsorben 10 cm dengan laju alir air 280 mL/menit waktu kontak 20 menit adalah kondisi optimum untuk menurunkan kadar kromium dalam air dengan besar penurunan 3,885 mg/L yang persentase penurunannya sebesar 82,10%.