HUBUNGAN ASUPAN NATRIUM, KALIUM, INTENSITAS LATIHAN, DAN DAYA TAHAN JANTUNG PARU PADA ATLET SEPAKBOLA DIKLAT PERSIB UNDER 21 (U-21)
Main Author: | DIGITIA NADA FADWA NIM P17331116002 Pembimbing : Ichwanuddin, SKM, M.Kes. |
---|---|
Terbitan: |
POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
, 2019
|
Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/3379 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/f6d6db188e2a7715a1c4315ef4bb8833.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/358cbe388b9cab4f32acbb1ba8bef983.pdf |
Daftar Isi:
- Kebugaran jasmani memiliki 4 komponen dasar yaitu daya tahan jantung dan paru (kardiopulmonal), kekuatan dan daya tahan otot, kelenturan serta komposisi tubuh. Daya tahan jantung paru dapat diketahui dengan cara mengukur kadar VO2Max yang dicapai. Metode untuk menjaga dan meningkatkan VO2Max, antara lain: Intensitas latihan, durasi latihan dan frekuensi latihan. Pada pertandingan yang menggunakan daya tahan dengan durasi lama dapat terjadi hiponatremia (<135 meq) dan hipokalemia (<3,5 meq). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asupan natrium, kalium, intensitas latihan, dan daya tahan jantung paru pada atlet sepakbola di DIKLAT PERSIB U-21. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional, dengan jumlah sampel 21 orang. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik sampel, asupan natrium, asupan kalium, intensitas latihan, dan daya tahan jantung paru. Hasil uji Fisher’s Exact menunjukan tidak adanya hubungan bermakna antara asupan natrium dengan daya tahan jantung paru (VO2Max) atlet sepakbola DIKLAT PERSIB U-21 (p= 1,000), tidak adanya hubungan bermakna antara asupan kalium dengan daya tahan jantung paru (VO2Max) atlet sepakbola DIKLAT PERSIB U-21 (p= 0,532), dan tidak adanya hubungan bermakna antara intensitas latihan dengan daya tahan jantung paru (VO2Max) atlet sepakbola DIKLAT PERSIB U-21 (p= 0,128). Konsumsi natrium dan kalium dianjurkan sesuai dengan kebutuhan bagi atlet agar dapat menyeimbangkan kadar elekrolit dalam tubuh dan perlu adanya kesinambungan antara intensitas latihan dengan frekuensi dan durasi latihan untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan jantung paru (VO2Max).