HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN GIZI, ASUPAN KARBOHIDRAT DAN ENDURANCE PADA ATLET SQUASH DI BANDUNG

Main Author: Penulis : Ulfa Fauzia Mardhatillah (P17331112059) Pembimbing : Dr. Ir. MF. Aryani Sudja, MKM Penguji 1 : Ir. Mimin Aminah, M.Kes Penguji 2 : Widartika, SKM.,MPH
Other Authors: Renny Yanuarti, S.Sos
Format: Pdf
Terbitan: Poltekkes Kemenkes Bandung Jurusan Gizi , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/334
http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/2642b844fa53701015417faf53a974a4.pdf
Daftar Isi:
  • Daya tahan (endurance) merupakan faktor penting dalam latihan dan untuk menentukan prestasi atlet. Daya tahan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:jenis kelamin, genetik, lama latihan, asupan gizi dan kadar hemoglobin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi, asupan karbohidrat dan endurance pada atlet squash di Lodaya Squash Club dan Bandung Squash Club Bandung. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional, sampel pada penelitian ini adalah atlet perempuan dan laki-laki usia 15-19 tahun di Lodaya Squash Club dan Bandung Squash Club Bandung jumlah sampel sebanyak 27 orang. Data yang diambil meliputi pengetahuan gizi yang diperoleh menggunakan kuesioner, asupan karbohidrat yang diperoleh menggunakan metode SFFQ, dan endurance dengan tes lari metode Balke. Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat atlet yang pengetahuan gizi dan asupan karbohidrat yang kurang, dan endurance atlet yang masih kurang. Hasil uji korelasi disimpulkan bahwa adanya hubungan yang bermakna antara asupan karbohidrat dan daya tahan (p=0,026) dengan keeratan hubungan (r=0,377). Tidak adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi dan asupan karbohidrat (p=0,186) dengan keeratan hubungan (r=0179,). Tidak adanya hubungan bermakna antara pengetahuan gizi dengan daya tahan (p=0,288) dengan keeratan hubungan (r=0,113). Tidak adanya hubungan yang bermakna antara asupan karbohidrat dan daya tahan pada sampel laki-laki (p=0,303) dengan keeratan hubungan (r=0,135). Adanya hubungan yang bermakna antara asupan karbohidrat dan daya tahan pada sampel perempuan (p=0,032) dengan keeratan hubungan (r=0,604). Adanya hubungan yang bermakna antara asupan karbohidrat dan daya tahan pada sampel berusia ≤ 16 tahun (p=0,006) dengan keeratan hubungan (r=0,573). Tidak adanya hubungan yang bermakna antara asupan karbohidrat dan daya tahan pada sampel berusia ≥ 16 tahun (p=0,331) dengan keeratan hubungan (r=0,170).Dengan memperhatikan hasil penelitian, maka disarankan agar meningkatkan konsumsi karbohidrat karena peran karbohidrat sangat penting dalam menyediakan glukosa bagi sel tubuh yang kemudian diubah menjadi energi yang berpengaruh terhadap daya tahan tubuh (endurance) atlet yang dapat mendukung dalam pencapaian prestasi atet tersebut.