HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF, BERAT BADAN LAHIR, PANJANG BADAN LAHIR DAN STATUS PENYAKIT INFEKSI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 6 - 59 BULAN Dl POSYANDU CEMARA PUSKESMAS CIBEREUM
Main Author: | REVITA NOPRILIA P17331118516 Pembimbing: Ichwanuddin, SKM, M.Kes |
---|---|
Terbitan: |
POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
, 2019
|
Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/3337 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/b17b4f242b2d6748344a419ba95e7331.pdf |
Daftar Isi:
- Prevalensi stunting pada anak balita di Indonesia berdasarkan Riskesdas 2018 adalah 30,8% menurun dibandingkan dengan Riskesdas tahun 2013 yaitu 37,2%. Berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2017 di Jawa Barat prevalensi stunting adalah 29,2%, prevalensi stunting di kota Cimahi tahun 2018 hasil e-ppgbm sebesar 21,0%. Walaupun prevalensi stunting di Kota Cimahi lebih rendah di bandingkan dengan data Jawa Barat tetapi masih menjadi masalah gizi dimasyarakat karena masih diatas 20%. Tujuan penelitian yaitu diketahui hubungan antara pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir, panjang badan lahir dan status penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada balita usia 6-59 bulan di Posyandu Cemara, Puskesmas Cibereum. Desain Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik, dengan rancangan cross sectional. Sampel berjumlah 69 orang. Analisa penelitian menggunakan uji Chi Square. Berdasarkan hasil uji chi square tidak ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting (p=0,595, OR=0,68). Tidak ada hubungan antara berat badan lahir dengan kejadian stanting (p=0,389, OR=2,34). Tidak ada hubungan antara anak yang pernah sakit infeksi dengan kejadian stunting (p=0,811, OR=1,27). Ada hubungan yang bermakna antara panjang badan lahir dengan kejadian stunting (p=0,011, OR=6,0). Anak yang panjang lahirnya kurang dari 48 cm beresiko mengalami stunting 6 kali lebih besar dibandingkan dengan anak yang lahir dengan panjang badan lebih dari 48 cm. Dari hasil penelitian ini diharapkan bagi tenaga gizi Puskesmas Cibereum lebih meningkatkan pemberian penyuluhan terhadap ibu balita, khususnya ibu yang memiliki balita dengan berat badan lahir rendah, panjang badan lahir pendek dan yang mengalami penyakit infeksi dengan cara melakukan kunjungan kerumah atau saat pelaksanaan posyandu