HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MAKANAN DENGAN ANEMIA GIZI BESI MAHASISWA JURUSAN GIZI POLTEKKES KEMENKES BANDUNG TAHUN 2014

Main Author: Penulis : Stella Wirasto Dwiputra (P17331112054) Pembimbing : Nelly Olifa Ilyas, DAN.,M.Kes Penguji 1 : Nitta Isdiany, M.Kes Penguji 2 : Mulus Gumilar, DFSN.,M.Kes
Other Authors: Renny Yanuarti, S.Sos
Format: Pdf
Terbitan: Poltekkes Kemenkes Bandung Jurusan Gizi , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/330
http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/70f71cc87984d3e7d7fb60c9a1974f9b.pdf
Daftar Isi:
  • Anemia gizi besi didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana kadar hemoglobin lebih rendah daripada keadaan normalnya untuk kelompok orang yang bersangkutan. Anemia gizi besi biasanya dipengaruhi oleh asupan makanan terutama makanan sumber protein, Fe dan vitamin C. Tujuan dari penelitian yaitu mengetahui hubungan antara asupan makanan sehari berupa protein, Fe dan Vitamin C dengan anemia gizi besi mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bandung. Desain penelitian yang digunakan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara proporsional sistematik random sampling. Data yang dikumpulkan gambaran umum, status anemia, dan asupan makanan (Asupan protein, Fe dan vitamin C). Analisis menggunakan uji Fisher Exact. Hasil penelitian menunjukkan 14,3% mengalami anemia, 39,3% mengalami asupan protein kurang, 94,6% mengalami asupan Fe kurang, 69,6% mengalami asupan vitamin C kurang, dan 96,4% memiliki asupan makanan kurang. Berdasarkan hasil uji statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan makanan dengan anemia gizi besi dengan (p = 1,000). Disarankan untuk penyelenggaraan makan siang terdapat hati ayam ataupun hati sapi untuk memenuhi kebutuhan Fe, selain itu mahasiswa jurusan gizi untuk menerapkan gizi seimbang agar asupan makanan terpenuhi, selanjutnya untuk makanan jajanan sebaiknya mengkonsumsi yang tinggi protein ataupun vitamin C seperti susu murni atau jus buah-buahan.