Perbedaan Konsentrasi Larutan Daun Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Culex sp
Daftar Isi:
- Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak ditemukan di daerah tropis seluruh dunia. Filariasis ditularkan melalui gigitan nyamuk yang mengandung larva infektik. Upaya dapat dimulai dengan pengendalian larva nyamuk Culex sp. Upaya pengendalian larva yaitu dengan menggunakan berbagai jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai insektisida nabati. Salah satu tumbuhan yang memiliki kandungan insektisida nabati adalah daun kembang sepatu. Bahan aktif pada daun kembang sepatu yaitu saponin, dan polifenol. Zat tersebut dapat mengganggu system syaraf larva melalui racun kontak dan racun pernafasan pada larva. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan konsentrasi larutan daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L) terhadap kematian larva nyamuk Culex sp. Jenis penelitian ini yang dilakukan adalah skala laboratorium. Sampel dalam penelitian ini yaitu larva Culex sp instar III. Jumlah sampel yang digunakan yaitu sebanyak 475 ekor larva. Besar sampel 3 kali perlakuan dan 6 kali pengulangan. Teknik pengambilan sampling yaitu random sampling. Data yang dikumpulkan pengukuran jumlah total kematian larva Culex sp, mengukur suhu dan kelembaban ruangan, serta suhu dan pH air. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan berbagai konsentrasi larutan daun kembang sepatu, dengan presentase rata – rata kematian larva Culex sp 20% (50%, konsentrasi 25% (64,67%) dan konsentrasi 30% (69,33%). Data dihasilkan kemudian dianalisis menggunakan one way anova. Hasil analisis data terdapat perbedaan konsentrasi larutan dun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L) terhadap kematian larva nyamuk Culex sp. Hasil penelitian ini menyarankan perlu peneliti lebih lanjut mengenai pemanfaatan larutan daun kembang sepatu terhadap jenis larva lain atau serangga yang dapat berperan sebagai vektor penyakit.