Daftar Isi:
  • ABSTRAK Paparan gas karbon monoksida (CO) yang dihasilkan dari emisi kendaraan sepeda motor dapat menyebabkan peningkatan kadar karboksihemoglobin (HbCO) di dalam darah, salah satu pekerjaan yang beresiko adalah pekerja bengkel sepeda motor. Peningkatan HbCO dalam darah digunakan sebagai konfirmasi diagnosis klinik untuk keracunan gas CO. Idealnya, pemeriksaan dilakukan secepatnya setelah sampel diambil. Namun, beberapa kondisi seperti penundaan pemeriksaan atau darah lama tersimpan saat perjalanan menuju laboratorium rujukan dapat terjadi. Antikoagulan yang masih sering digunakan dalam pemeriksaan HbCO adalah heparin dan EDTA. Penyimpanan yang lama untuk darah EDTA berpotensi menaikkan pH sampel yang dapat menyebabkan perubahan pada kadar HbCO. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar HbCO pada pekerja bengkel sepeda motor serta pengaruh lama waktu penyimpanan sampel darah K2EDTA dan lithium heparin terhadap kadar HbCO pada suhu ruangan. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan modifikasi time series design. Bahan pemeriksaan yang diteliti adalah whole blood K2EDTA dan lithium heparin masing-masing sebanyak 6 bahan pemeriksaan dari 6 pekerja bengkel sepeda motor dengan 4 perlakuan penyimpanan yaitu segera, 2, 4, dan 6 jam. Pengukuran kadar HbCO dilakukan dengan metode spektrofotometri. Hasil penelitian kadar HbCO pada pekerja bengkel sepeda motor adalah >1%. Uji statistik diperoleh hasil (p <0.05), waktu penyimpanan berpengaruh secara signifikan terhadap kadar HbCO pada darah K2EDTA sebesar 51,2% sedangkan pada darah lithium heparin sebesar 34,8%. Dapat disimpulkan bahwa kadar HbCO pada pekerja bengkel sepeda motor tergolong dalam toksisitas rendah serta terdapat pengaruh lama waktu penyimpanan sampel darah K2EDTA dan lithium heparin terhadap kadar HbCO pada suhu ruangan.