ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT MALARIA DI PUSKESMAS LEWOLEBA KECAMATAN NUBATUKAN KABUPATEN LEMBATA
Daftar Isi:
- ABSTRAK Malaria merupakan penyakit menular yang menjadi perhatian global dan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat karena sering menimbulkan KLB, berdampak luas terhadap kualitas hidup dan ekonomi, serta dapat mengakibatkan kematian. Ada 4 spesies Plasmodium penyebab malaria : Plasmodium falcifarum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, dan Plasmodium malariae. Kabupaten Lembata merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi NTT dengan angka kejadian malaria tertinggi 2017 (API = 66). Dari 9 Puskesmas di Kabupaten Lembata Puskesmas Lewoleba menyumbang nilai API sebesar 10,22. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis adanya pengaruh karakteristik responden terhadap kejadian malaria selain itu untuk menganalisis adanya pengaruh perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan pencegahan) terhadap kejadian malaria. Jenis penelitian yang digunakanan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control. Sampel penelitian adalah semua orang yang pernah menderita positif malaria di wilayah kerja Puskesmas Lewoleba, dan penderita yang bergejala klinis tapi hasil laboratorium negatif sebagai kontrolnya. Data diperoleh dengan wawancara dan mengisi kuesioner, diolah dan dianalisis secara univariat, dilanjutkan ke uji bivariat, dan uji multivariat menggunakan perangkat lunak statistik. Hasil uji statistik yang berhubungan dengan pengaruh karakteristik dan perilaku masyarakat dalam pencegahan penyakit malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Lewoleba Kabupaten Lembata tahun 2017 adalah tidak terdapat pengaruh karakteristik umur (p value = 0.578), jenis kelamin (p value = 0.242), pekerjaan (p value = 0.605), pendidikan (p value = 0.649) dan pengetahuan masyarakat (p value = 0.566) terhadap kejadian malaria. Terdapat pengaruh sikap (p value = 0.037) dan tindakan (p value = 0.000) terhadap kejadian malaria. Disarankan agar masyarakat lebih meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap penyakit malaria dan ada upaya pencegahan yang dilakukan untuk memutuskan matarantai penularan malaria.