IDENTIFIKASI DERMATOFITA PENYEBAB TINEA PEDIS PADA PETERNAK DI KECAMATAN CIPUNAGARA SUBANG
Main Author: | Penulis : DIKA MAULANA Pembimbing : Drs.J.Samidjo OW. M.Biomedik Ketua : Drs.J.Samidjo OW. M.Biomedik Penguji 1 : Yuliansyah SM.S.Pd.M.Si Penguji 2 : Sulaeman,S.Si,MT |
---|---|
Other Authors: | Entang Sutisna |
Format: | Karya Tulis Ilmiah PDF |
Terbitan: |
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/3093 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/930bb39f911bba7b39979d0101428170.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/6f05d0c6357a702d4a888bd2039edf67.PDF http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/e8ee59860a440e8d25431ca4b9e6e44b.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/9008257ef1522950f22361fd589e2eb9.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/016780cf0eec472fe0af8a1eeec73ff8.pdf |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Peternak identik dengan pemakaian sepatu boot selama bekerja, dan jika dipakai dalam waktu yang lama akan menyebabkan suasana di dalam sepatu boot menjadi lembab dan cocok untuk tempat perkembang-biakan jamur. Salah satu resiko penyakit yang sering dialami oleh peternak adalah tinea pedis atau ringworm of the foot yang disebabkan oleh infeksi jamur dermatofita. Peternak yang berada di Kecamatan Cipunagara Subang rata-rata memiliki kebiasaan memakai sepatu boot dan berada pada lingkungan yang lembab dan berair selama 3-4 jam setiap bekerja. Dalam satu hari peternak bekerja dua kali, yaitu pada pagi dan sore hari. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif survei, yaitu suatu metoda penelitian yang mendeskripsikan suatu obyek yang diteliti melalui data sampel dari suatu populasi tertentu pada kurun waktu tertentu. Populasi penelitian adalah peternak yang ada di Kecamatan Cipunagara Subang. Cara kerja metode ini yaitu dimulai dengan wawancara kepada peternak kemudian mengambil sampel kerokan kulit pada sela jari kaki dan telapak kaki peternak, kemudian dilakukan pemeriksaan mikroskopik secara langsung dengan larutan KOH 10% untuk melihat keberadaan jamur (hifa dan spora). Selanjutnya sampel kulit dibiakkan (kultivasi) pada media SDA selama lebih kurang 10-14 hari. Kemudian hasil biakkan diperiksa secara mikroskopik dengan menggunakan larutan pewarna lpcb. Hasil penelitian dari 26 sampel yang diperiksa didapatkan 14 sampel kerokak kulit peternak (53.84%) positif ditemukan jamur dermatofita. Spesies jamur dermatofita yang ditemukan, yaitu T. mentagrophytes 42.86% dan T.rubrum 57.14%.