Daftar Isi:
  • ABSTRAK Air minum isi ulang menjadi alternatif untuk digunakan sebagai sumber air bersih dan air minum di dalam rumah tangga. Namun demikian, tidak semua depot air minum isi ulang terjamin. Tidak sedikit ditemukan keberadaan E. coli dalam air minum isi ulang. Air yang kemungkinan adanya pertumbuhan mikroorganisme disebabkan oleh adanya zat organik berlebih. Semakin lama penyimpanan memungkinkan adanya pertumbuhan mikroorganisme yang akan berkembang menjadi bakteri patogen dan menyebabkan kadar zat organik menjadi meningkat.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar zat organik pada air minum isi ulang dan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan selama 0,1, 2, 3, 4 minggu air minum isi ulang terhadap kadar zat organik. Penelitian ini dilakukan pada air minum isi ulang, sampel diambil dari tiga depot yang berbeda di kecamatan Bojongloa Kidul dengan menggunakan titrasi metode permanganometri. Dari data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kadar zat organic pada air minum isi ulang yang disimpan 0 sampai 4 minggu berturut-turut adalah Sampel A: 1,38 mg KMnO4/L; 2,12 mg KMnO4/L; 3,62 mg KMnO4/L; 4,89 mg KMnO4/L; 8,50 mg KMnO4/L. Sampel B: 0,95 mg KMnO4/L; 1,80 mg KMnO4/L; 3,08 mg KMnO4/L; 3,94 mg KMnO4/L; 5,31 mg KMnO4/L. Sampel C: 1,70 mg KMnO4/L; 2,66 mg KMnO4/L; 4,04 mg KMnO4/L; 5,63 mg KMnO4/L; 10,42 mg KMnO4/L. Adanya pengaruh lama penyimpanan pada suhu ruang (26°C-29°C) terhadap kadar zat organik pada air minum isi ulang.