PEMANFAATAN SIMPLISIA AKAR ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) TERHADAP KADAR BESI DALAM AIR
| Main Author: | Penulis : YAYU RUKOYAH FAUZIAH Pembimbing : Yeni Wahyuni, SSi, MT Ketua : Yeni Wahyuni, SSi, MT Penguji 1 : Drs. M. Firman S, MT Penguji 2 : Mamat Rahmat, ST, MSi |
|---|---|
| Other Authors: | Entang Sutisna |
| Format: | Bachelors PDF |
| Terbitan: |
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
, 2019
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/3006 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/cb55a519eae880fcbd48baaa4350051a.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/34c76423054450a1646d8f8ae10d6dd1.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/ff9ffa74e6256a93ecc95e42dbf09aea.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/60bb05a36555a3d134aac226f0c56531.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/3dbeadaf2324cfe223619c73980c30d2.pdf |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Penurunan kualitas air dewasa ini merupakan dampak dari aktivitas manusia yang mengeksploitasi lingkungan secara berlebihan. Pola hidup masyarakat yang kurang memperhatikan aspek lingkungan seperti membuang sampah tidak pada tempatnya, membuang limbah berbahaya, serta alih fungsi kawasan hutan yang dapat meningkatkan potensi erosi dan seringkali menyebabkan sedimentasi pada dasar perairan memberikan dampak negatif baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan alami terutama sumber air; tingginya degradasi dan deforestrasi hutan berdampak signifikan terhadap perubahan dan penurunan kualitas air. Menurut Permenkes nomor 492/2010, kadar maksimum besi dalam air minum = 0,3 mg/L. Kadar besi yang melebihi batas maksimum, menimbulkan masalah estetika air, seperti: air menjadi berbau, berwarna, dan berasa; sedangkan secara kesehatan, kelebihan besi dalam tubuh menyebabkan korosif terhadap lapisan mukosa saluran pencernaan, secara seluler menyebabkan gangguan fosforilasi oksidatif, dan disfungsi mitokondria, yang dapat mengakibatkan kematian sel. Banyak metode yang dikembangkan untuk menurunkan kadar besi dalam air, salah satunya adalah penggunaan adsorben yang berasal dari bahan alam, seperti Imperata cylindrica atau alang-alang; Alang-alang mengandung biopolimer selulosa berupa polisakarida yang membentuk komponen serat dinding sel tumbuhan. Selain itu alang-alang juga mengandung protein dengan gugus fungsi: karboksilat, hidroksil, dan gugus amino yang dapat berinteraksi dengan ion logam (Komari, dkk, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi dan waktu optimum simplisia akar alang-alang yang dapat menurunkan kadar besi (Fe2+) dalam air. Jenis penelitian adalah eksperimen semu, dimana sampel air diolah dengan serbuk akar alang-alang (2%, 4%, 6%, dan 8%), pada variasi waktu kontak (10 menit, 20 menit, 30 menit dan 40 menit); Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi optimum alang-alang adalah 8% dan waktu kontak optimum adalah 40 menit.
