GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE BERDASARKAN KARAKTERISTIK USIA, PENDIDIKAN, PEKERJAAN DAN PARITAS DI PUSKESMAS GARUDA 2019
Main Author: | KINTAN KEMALA DEWI <br />NIM. P17320116098 |
---|---|
Other Authors: | AGUS SURYANA, S.SOS. |
Format: | KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA PDF |
Terbitan: |
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN <br />JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG <br />POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/2945 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/d9a07f803851b9db734a4808877a4a1c.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/d7ba40b7a713c0e7b1397fe9913f00c4.pdf |
Daftar Isi:
- Indonesia termasuk dalam 10 negara penyumbang AKI terbesar didunia, dimana 10 negara ini menyumbang 59% dari seluruh kematian ibu. Pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care) penting diketahui ibu hamil karena dapat membantu mengurangi angka kematian ibu. Pelayanan antenatal care (ANC) diberikan minimal 4 kali kepada ibu hamil selama masa kehamilannya, kunjungan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, paritas, pendidikan, usia, pengetahuan, dan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care berdasarkan karakteristik. Metodologi penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan populasi ibu hamil rata-rata 368 orang perbulan ke Puskesmas Garuda. Jumlah perhitungan sampel yang digunakan 96 ibu hamil dengan menggunakan metode Purposive sampling. Uji statistik yang digunakan yaitu analisis univariat, hasil penelitian didapatkan sebagian kecil dari responden yang merupakan usia tidak berisiko dan 4 diantaranya memiliki pengetahuan kurang tentang antenatal care (4,9%)sebagian kecil dari responden yang berpendidikan menengah memiliki tingkat pengetahuan kurang (7,8%), sebagian kecil ibu hamil yang tidak bekerja memiliki tingkat pengetahuan kurang (4%) dan sebagian kecil dari responden belum memiliki anak/nullipara memiliki pengetahuan kurang bejumlah (6,9%). Disarankan kepada institusi pelayanan kesehatan dapat meningkatkan promosi kesehatan mengenai perlunya pemeriksaan kehamilan serta mencegah terjadinya kelainan-kelainan dalam kehamilan