GAMBARAN STIGMA MASYARAKAT PADA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GARUDA KOTA BANDUNG TAHUN 2019

Main Author: LILIK MASYITA <br />NIM. P17320116105
Other Authors: AGUS SURYANA, S.SOS
Format: KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA PDF
Terbitan: PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN <br />JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG <br />POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/2935
http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/d4e3c6fb1d6419e7a44f80d0ce57ed3b.pdf
http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/89bccbd3b8acd86fa469382859d40bec.pdf
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi oleh angka penderita gangguan jiwa yang meningkat cukup signifikan dari tahun 2013 ke tahun 2018 naik dari 1,7% menjadi 7% (Kemenkes,2018). Seseorang menderita gangguan jiwa, akan mudah mendapatkan stigma karena perilaku yang ditampilkan tidak wajar , membuat penderita merasa rendah diri, dan malu akan penyakitnya , sehingga dapat menyebabkan penderita dan keluarganya tidak mecari pengobatan yang dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran stigma masyarakat pada penderita gangguan jiwa di wilayah kerja puskesma Garuda Kota Bandung tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, jumlah populasi di kelurahan Garuda yaitu 6387, jumlah sampel 99 orang, penelitian ini menggunakan kuesioner Community Attitudes Toward The Mentally Ill alih Bahasa Teresha (2015) yang telah dimodifikasi oleh peneliti dan telah dilakukan uji validitas dengan hasil yang terkecil yaitu 0,366 dan yang terbesar 0,636 , hasil uji reliabilitas yaitu 0,85, teknik sampel yang digunakan Cluster random sampling dengan hasil menggunakan tabel distribusi frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah yaitu sebanyak 51 responden (51,5%) memiliki stigma rendah dan hampir dari saetengah responden yaitu sebanyak 48 responden (48,5%) memiliki stigma tinggi.Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam program peningkatan edukasi mengenai gangguan jiwa, agar pengetahuan masyarakat tentang penderita gangguan jiwa meningkat, sehingga dapat merubah stigma masyarat disekitarnya.