HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK, KEJADIAN KARIES GIGI DAN STATUS GIZI PADA SISWA KELAS 1 DAN 2 SD NEGERI SUKAGALIH 7 KOTA BANDUNG

Main Author: Penulis : Diah Anggraeni (P17331112012) Pembimbing : Budi Setiyono, DCN.,M.Kes Penguji 1 : Dr. Ir. MF. Aryani Sudja, MKM Penguji 2 : Dadang Rosmana, DCN.,M.Kes
Other Authors: Renny Yanuarti, S.Sos
Format: PDF
Terbitan: Poltekkes Kemenkes Bandung Jurusan Gizi , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/293
http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/eac31809b941fa10775d252aca24ea18.pdf
Daftar Isi:
  • Status gizi merupakan ekspresi dari keseimbangan zat gizi dengan kebutuhan tubuh, yang diwujudkan dalam bentuk variabel tertentu. Kejadian karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi, meluas ke arah pulpa. Makanan kariogenik adalah makanan manis yang dapat menyebabkan terjadinya karies gigi karena sifatnya yang lengket dan mudah hancur di dalam mulut. Ketika gigi sudah terkena karies, kemudian karies gigi sudah mencapai dentin, gigi akan merasakan sakit dan hal tersebut yang mengakibatkan asupan makan akan berkurang, kemudian status gizi akan terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Konsumsi Makanan Kariogenik, Kejadian Karies Gigi Dan Status Gizi Pada Siswa Kelas 1 Dan 2 SD Negeri Sukagalih 7 Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2015 dengan jumlah sampel 73 orang dari total populasi 89 orang yang merupakan siswa kelas 1 dan 2. Sampel diambil dengan metode Proportional Stratified Random Sampling. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu konsumsi makanan kariogenik , kejadian karies gigi, dan status gizi. Data konsumsi makanan kariogenik diperoleh dari wawancara menggunakan FFQ (Food Frequency Questionair) kepada responden dengan didampingi ibu responden. Data kejadian karies gigi diperoleh dari pemeriksaan kesehatan gigi secara langsung oleh perawat gigi kepada responden. Kemudian status gizi diperoleh dari pengukuran antropometri, meliputi pengukuran berat badan menggunakan timbangan digital dengan ketelitian 0,1 kg. Untuk mengetahui hubungan konsumsi makanan kariogenik, kejadian karies gigi dan status gizi dilakukan dengan uji Chi Square. Hasil uji statistik menunjukan ada hubungan yang bermakna antara konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi (p=0,000) dan terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian karies gigi dengan status gizi (p=0,001). Disarankan untuk siswa diberikan penyuluhan tentang makanan kariogenik dan dampak dari seringnya mengkonsumsi makanan kariogenik terhadap status gizi.