GAMBARAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS DI POLI DOTS PUSKESMAS GARUDA KOTA BANDUNG

Main Author: NUR WULAN RATNASARI<br /> NIM. P17320116114
Other Authors: AGUS SURYANA, S.SOS
Format: KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA PDF
Terbitan: PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN <br />JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/2897
http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/d2d66828c075c969d6abb1fd9c96bc9f.pdf
http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/a1ed253ee9816dc7eeb6535fb858425e.pdf
Daftar Isi:
  • Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycrobacterium tuberculosis. Bedasarkan hasil Riskesdas (2018) Prevalensi penduduk Jawa Barat di diagnosis berada dalam posisi no 3 sebesar (0,63%) dengan jumlah 186.909 orang. Tuberkulosis merupakan penyakit yang membutuhkan pengobatan jangka panjang. Penyakit ini bila tidak diobati atau pengobatannya tidak tuntas dapat menimbulkan komplikasi berbahaya seperti Pleuritis, Karsionama Paru, MDR (Multi drug resistan) bahkan hingga kematian. Kepatuhan mengonsumsi obat merupakan aspek utama penanganan tuberkulosis. Data kekambuhan TB menurut WHO, (2010) sebanyak 3709 orang dari 294731 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kepatuhan minum obat berdasarkan karakteristik pasien tuberkulosis di Poli DOTS Puskesmas Garuda. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan dengan 45 sampel pada tanggal 2-30 Maret tahun 2019, dimana sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Kepatuhan mengkonsumsi obat diukur menggunakan kuesioner MMAS-8 (Morisky Medication Adherence Scale-8) dan dianalisis menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran kepatuhan pasien yang tingkat kepatuhannya tinggi sebesar 53,3%, sementara sebanyak 42,2% dan 4,4% pasien menunjukkan tingkat kepatuhan yang sedang dan rendah. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pasien tuberculosis yang tidak patuh minum obat tuberculosis dikarenakan sering lupa minum obat, lupa membawa obat saat keluar rumah, dan merasa bosan mengkonsumsi obat jangka panjang. Untuk mendukung angka kepatuhan pasien tuberculosis yang menjalani pengobatan, selain dilakukannya penyuluhan pada pasien tuberkulosis, dapat juga dilakukan dengan metode lain seperti menggunakan alat bantu pengingat seperti mengatur alarm di handphone, penggunaan chart, menunjuk keluarga sebagai pengawas minum obat (PMO) dan metode lainnya sehingga kepatuhan minum obat tuberkulosis dapat meningkat.