PENGEMBANGAN METODE ANALISIS PENETAPAN KADAR RIFAMPISIN, ISONIAZID, DAN PIRAZINAMID DALAM TABLET FIXED-DOSE COMBINATION SECARA SIMULTAN MENGGUNAKAN KCKT
Main Author: | DWI MEGA PRATIWI P17335115025 Dra. Elvi Trinovani, M.Si., |
---|---|
Other Authors: | Ardi Rahman A.Md |
Format: | KTI PDF |
Terbitan: |
Poltekkes Kemenkes Bandung Jurusan Farmasi
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/2802 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/4e60e8ea1f7e56df39c96e4539180c0f.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/342fdeef091f840afa6b287e3a43949c.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/16dff064728521b65900d757f3f6fe35.pdf |
Daftar Isi:
- Pengobatan tuberkulosis terdiri dari kombinasi dosis tetap rifampisin (RIF), isoniazid (INH) dan pirazinamid (PZA). Kombinasi pengobatan menggunakan berbagai obat diperlukan untuk penyembuhan pasien dan untuk mencegah terjadi resistansi terhadap obat yang mungkin terjadi selama pengobatan. Metode kromatografi cair yang sederhana dan akurat dikembangkan dan divalidasi untuk memperhitungkan kadar obat dalam bentuk sediaan kombinasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan validasi metode dan penetapan kadar rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dengan KCKT fase terbalik secara simultan. Pemisahan dilakukan pada kolom analisis Lichrospher 100 RP18 (250 × 4 mm, 5 μm id, Merck) menggunakan elusi gradien fase gerak dari asetonitril: buffer phospate pH 3,09, laju alir 1 ml / menit dan panjang gelombang pada 262 nm. Metode linear (r2> 0,99), presisi (%SBR: 0,94% untuk RIF, 0,41% untuk INH dan 0,57% untuk PZA), uji akurasi 80,100 dan 120% diperoleh % recovery antara 98-102% . Uji spesifisitas menghasilkan nilai resolusi rifampisin, isoniazid dan pirazinamid lebih dari 2. Metode ini dapat digunakan untuk analisis kontrol kualitas rutin dari bentuk sediaan kombinasi antituberkulosis karena memenuhi persyaratan hasil validasi dan parameter uji kesesuaian sistem.