Daftar Isi:
  • Jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) telah digunakan dalam sistem pengobatan tradisional untuk berbagai macam penyakit). Kandungan aktif dalam jahe terdiri dari oleoresin, minyak atsiri dan flavonoid. Komponen fenol dalam oleoserin dan flavonoid memiliki efek anti inflamasi. Inflamasi merupakan respon protektik normal terhadap luka jaringan yang disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia yang merusak, atau zat-zat mikrobiologi. Pengurangan peradangan menggunakan obat golongan steroid dan antinflamasi non steroid (AINS) dapat meredakan inflamasi dengan baik tetapi penggunaan dalam jangka waktu lama dapat memberikan efek samping seperti ulkus peptik.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aktifitas antiinflamasi ekstrak etanol 96% jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) terhadap mencit jantan (Mus musculus) yang di induksi menggunakan karagenan. Uji inflamasi pada penelitian ini dilakukan menggunakan 24 mencit sebagai hewan coba. Terdiri dari 6 kelompok yaitu kontrol negatif, kontrol positif, pembanding, EJM dosis 1 (2mg/gBB), EJM dosis 2 (4mg/gBB), EJM dosis 3 (8mg/gBB). Dan diinduksi menggunakan karagenan 2% secara intraplantar sebanyak 0.05 ml. Hasil penelitian menunjukan semua dosis EJM memiliki aktifitas antiinflamasi. EJM dosis 1 (2mg/gBB) memiliki daya inhibisi 1,21%, EJM dosis 2 (4mg/gBB) memiliki daya inhibisi 17,44%, EJM dosis 3 (8mg/gBB) memiliki daya inhibisi 27,78%. Dapat disimpulkan Dosis paling baik adalah EJM dosis 3 dengan % inhibisi pada jam ke--6 32 %