Daftar Isi:
  • Inflamasi merupakan suatu respon dari tubuh terhadap cendera maupun ikfeksi. Tanaman yang diduga memiliki aktivitas antiinflamasi yaitu daun kersen (Muntingia calabura) yang merupakan tumbuhan dari family Elacocarpaceae yang tumbuh dengan baik di kawasan tropika seperti Indonesia. Daun kersen diduga memiliki manfaat kesehatan seperti antiinflamasi karena tumbuhan ini mengandung flavonoid seperti rutin, katekin, quarsetin, dan tanin merupakan kandungan senyawa metabolit kimia yang berkhasiat sebagai antiinflamasi. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi infusa daun kersen (IDK) terhadap mencit dengan metode paw edema menggunakan penginduksi karagenan 2%. Sebanyak 36 ekor mencit putih dibagi ke dalam 6 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok pembanding CataflamĀ® dosis 0,13 mg/20gBB, kelompok IDK dosis 2,7 mg/20gBB (Dosis I), dosis 5,4 mg/20gBB (Dosis II), dan dosis 10,8 mg/20gBB (Dosis III). Ukuran ketebalan udem diamati sebelum diinduksi oleh karagenan 2% dan setelah diinduksi Karagenan 2% secara intraplantar berturut-turut setiap satu jam sekali sampai jam ke-6. Berdasarkan hasil statistik, data rata-rata persentase udem yang didapatkan dari 3 variasi dosis yang berbeda menunjukan perbedaan yang bermakna (p<0,05) dengan kontrol positif. Dari hasil pengujian semua variasi dosis pada penelitian ini, IDK dosis 2,7 mg/20gBB (Dosis I), dosis 5,4 mg/20gBB (Dosis II), dan dosis 10,8 mg/20gBB (Dosis III) memiliki persen inhibisi sebesar 14,25%, 23,79%,32,62% pada jam ke6. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh dosis infusa daun kersen memiliki aktivitas antiinflamasi pada mencit.