HUBUNGAN ASUPAN KALSIUM, ASUPAN ZINK DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 4-5 TAHUN DI DESA MEKARJAYA, KECAMATAN BANJARAN, KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016
Main Author: | Penulis : Sheila Noor Imani (P17331113034) Pembimbing : Dr. Ir. H. Osman Syarief, SKM.,MKM Penguji 1 : F. Agung S, SKM.,M.Kes Penguji 2 : mamat Rahmat, SKM.,MKM |
---|---|
Other Authors: | Renny Yanuarti, S.Sos |
Format: | |
Terbitan: |
Poltekkes Kemenkes Bandung Jurusan Gizi
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/274 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/f224ca7e811da0a717d2d0f64dc36da2.pdf |
Daftar Isi:
- Stunting merupakan salah satu bentuk kurang gizi pada balita dengan Z-score ≤-2 SD (standar deviasi). Stunting dapat disebabkan oleh kekurangan zat gizi mikronutrien salah satunya kalsium dan zink. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asupan kalsium, asupan zink dengan kejadian stunting pada balita usia 4-5 tahun di Desa Mekarjaya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sampel sebanyak 52 balita diambil dengan metode stratified random sampling. Data asupan kalsium dan asupan zink dikumpulkan dengan metode wawancara menggunakan semiquantitative food frequency questionare dan data kejadian stunting diperoleh dengan mengukur tinggi badan sampel. Analisis statistik yang digunakan yaitu Kolerasi Pearson. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 52 sampel menunjukan 65.4 % balita mengalami stunting, serta 80.8 % balita mengalami defisit tingkat berat asupan kalsium dan 55.8 % balita mengalami kelebihan asupan zink, dan 27 sampel balita paling banyak ditemukan dengan kategori stunting mengalami defisit tingkat berat, sedangkan sampel balita kategori stunting lebih banyak ditemukan sejumlah 5 orang mengalami defisit tingkat berat asupan zink. Berdasarkan hasil uji statistik menunjukan tidak ada hubungan bermakna antara asupan kalsium (r =0.093) dan asupan zink (r= 0.106) dengan kejadian stunting.