ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. M DENGAN MENERAPKAN LATIHAN BIRTH BALL DI BPM BIDAN H KABUPATEN SUBANG
Main Author: | ANNISAA AZAHRO NIM : P17324114031 |
---|---|
Other Authors: | Ayi Agus P. |
Format: | Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa PDF |
Terbitan: |
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG JURUSAN KEBIDANAN
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/2664 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/0b20f445ba8d83a8517a38c68d53da52.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/a86db676181e7ad3857410a976a32ff3.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/12a7f10212d842fe1a7af94e4ce7b7ac.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/dfaadede11188460ba100ddcb2d5dd21.pdf |
Daftar Isi:
- Asuhan kebidanan komprehensif dilakukan secara berkesinambungan pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir. Hasil penelitian Bonkes tahun 2010 di Washington 85% persalinan berlangsung disertai nyeri seang hingga sangat hebat. Salah satu cara non medis antara lain dengan menggunakan birth ball. Tujuan penggunaan metode ini adalah mengurangi nyeri persalinan selama kala I. Tujuan dilakuan tugas akhir ini adalah memberikan Asuhan Kebidanan Komprehensif dengan menerapkan latihan birth ball pada proses kala I persalinan agar nyeri persalinan yang ibu rasakan dapat berkurang dan ibu dapat melalui waktu persalnan dengan nyaman. Adapun hasil studi kasus ini adalah responden berhasil diberikan asuhan secara komprehensif dari trimester III kehamilan, tercapainya metode pengurangan nyeri persalinan dengan metode birth ball pada kala I persalinan, sampai akhir nifas serta asuhan BBL sesuai standar asuhan kebidanan dan asuhan telah di dokumentasikan dalam bentuk SOAP. Perencanaan asuhan yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan pasien dan kewenangan bidan. Metode pengurangan nyeri persalinan terlaksana pada proses kala I dengan hasil berubahnya tingkat nyeri yang ibu rasakan sebelum dan setelah dilakukan metode birth ball. Ditemukan ada beberapa kesenjangan antara teori dengan praktik diantaranya pemberian tablet kalsiun tidak sesuai dengan rekomendasi WHO, pada nifas 7 hari penyembuhan luka perineum tidak sesuai, terjadi anemia postpartum, frekuensi latihan birth ball yang tidak sesuai pada kehamilan. Bagi mahasiswa dapat memberikan asuhan secara komprehensif dan menerapkan metode birth ball pada proses persalinan. Bagi profesi mampu mengembangkan asuhan dalam penatalaksanaan nyeri persalinan kala I dengan menggunakan teknik latihan birth ball