ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.A DENGAN ANEMIA, MASTITIS DAN PEMBERIAN TERAPI KOMPRES HANGAT PADA PERSALINAN DI DESA SUKANAGALIH KAB. CIANJUR
Main Author: | Eka Andita Tutukarini <br />NIM P17324114042 |
---|---|
Other Authors: | Ayi Agus P. |
Format: | Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa PDF |
Terbitan: |
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG JURUSAN KEBIDANAN
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/2643 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/cf8489d1c755e9983ea5027498393d86.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/a2a57ba50d13b62267327878c730e393.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/41fbe5e85377abdbdd9665abe3469358.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/807752eb469a0aedaadb37327fbe031f.pdf |
Daftar Isi:
- Anemia dalam kehamilan memiliki keterkaitan dengan perdarahan yang menjadi penyebab utama kematian ibu. Persalinan fisiologis terkadang menimbulkan trauma pada ibu karena nyeri, salah satu cara pengendalian nyeri yang dapat dilakukan adalah kompres hangat. Pada masa menyusui ibu dapat mengalami komplikasi bendungan ASI bahkan mastitis. Tujuan tugas akhir ini adalah untuk menerapkan asuhan secara komprehensif pada kasus anemia, mastitis dan pemberian terapi kompres hangat pada persalinan. Metode LTA ini menggunakan pendekatan studi kasus. Subyek adalah Ny.A yang diasuh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas dan bayi Ny.A. Asuhan dilakukan pada bulan April hingga Juli 2017 dan bertempat di Desa Sukanagalih Kab. Cianjur. Ny.A mengalami anemia pada usia kandungan 37-38 minggu dan pada hari kedua postpartum lalu mengalami kenaikan pada minggu ketiga postpartum. Pada persalinan kala I fase aktif dilakukan kompres hangat untuk mengurangi nyeri dan diukur menggunakan skala FLACC.Setelah dilakukan terapi kompres hangat didapatkan hasil pengukuran nyeri ibu dari 6 (nyeri sedang) menjadi 4 (nyeri sedang). Selain anemia, pada kasus Ny.A juga terdapat komplikasimastitis pada hari ke-25 postpartum yang dapat teratasi setelah hari ke-28 dan masalah pusat bayi basah karena higiene yang kurang baik yang juga dapat teratasi setelah pemberian konseling mengenai higiene bayi.Terdapat kesenjangan yang terjadi pada kasus ini, yaitu persiapan pelaksanaan kompres hangat yang kurang dan waktu pelaksanaan kompres hangat yang kurang tepat.