GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN DI MAN 1 KOTA BOGOR
| Main Author: | Penulis : Salma Nabila Riyanto Pembimbing : Dra. Yuyun Rani Haryuningsih, M.Kes Anggota : Dr. Atik Hodikoh, M.Kep., Sp.Mat Anggota : Nawati, M.Kes |
|---|---|
| Other Authors: | Anggie Oktaviana |
| Format: | KTI/STUDENT RESEARCH pdf |
| Terbitan: |
Polteknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung
Jurusan Keperawatan Bogor
, 2019
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/2591 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/9ea5f5dd6fa1780a508d7a6ede431cf5.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/ede0881f0bca0bab2a22ab933a0d8fe0.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/0ba0ca921b3760498759ffa4b80c7c0d.pdf |
Daftar Isi:
- Kehamilan tidak diinginkan menjadi suatu masalah yang cukup serius bagi kalangan remaja serta bagi para mahasiswa. Dilihat dari tingginya angka kehamilan tidak diinginkan semakin meningkat dari tahun ketahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Kehamilan Tidak Diinginkan. Cara pengambilan sampel dengan teknik Simple Random Sampling dengan target jumlah responden sebanyak 66 responde. Pengumpulan data diperoleh melalui instrument penelitian berupa kuesioner. Hasil penelitian pengetahuan menunjukan bahwa responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 19 responden (29%), pengetahuan cukup baik sebanyak 43 responden (65%), dan 4 responden (6%) memiliki pengetahuan kurang baik. Hasil penelitian sikap menunjukan bahwa responden dengan sikap positif sebanyak 49 responden (74%), dan sikap negatif 17 responden (26%). Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil pengetahuan didominasi oleh responden dengan pengetahuan cukup baik sebanyak 43 responden (65%), sedangkan hasil sikap didominasi oleh sikap positif sebanyak 49 responden (74%). Dari hasil penelitian ini diharapkan perlu adanya wadah yang mewadahi program unit sekolah yang terkait dengan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) seperti Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di MAN 1 Kota Bogor dan perlu adanya kerja sama lintas sector khususnya petugas kesehatan dalam konseling.