Gambaran Sikap Remaja Mengenai Pencegahan HIV-Aids Dengan Pendekatan Teori Health Belief Model Di SMAN 4 Bandung Tahun 2016
Main Author: | Penulis : Erna Ayu Andriani Pembimbing : Lia Melianingsih, SKp.,M.Kep.,Sp.Kom. Penguji 1 : Tjutju Rumijati, SKp.,M.Kep.,Sp.Kom. Penguji 2 : Ridwan Setiawan, SKp.,M.Kes. |
---|---|
Other Authors: | Jti Setiati,S.IIP |
Format: | KTI Mahasiswa pdf |
Terbitan: |
Poltekkes Kemenkes Bandung Jurusan Keperawatan Bandung
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/2529 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/f4578ff05663a2ce4a68a2b1e53c96c4.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/2d7ca1c1e1f06fb4501a50e1597ec669.pdf |
Daftar Isi:
- Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Jurusan Keperawatan Bandung Program Studi Keperawatan Bandung Bandung , Juli 2016 Erna Ayu Andriani P17320113098 GAMBARAN SIKAP REMAJA MENGENAI PENCEGAHAN HIV-AIDS DENGAN PENDEKATAN TEORI HEALTH BELIEF MODEL DI SMAN 4 BANDUNG TAHUN 2016 ABSTRAK xiv,67 hal,5bab, 1 bagan, 7 tabel, 9 lampiran Data dari Ditjen PP dan PL Kemenkes RI tahun 2012 menunjukkan bahwa di Indonesiaterdapat 1.134 orang yang menderita AIDS untuk rentang umur 15–19 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa masa transisi dari remaja menuju usia dewasa adalah masa krisis yang apabila tidak dibimbing bisa mengarah kepada perilaku yang berisiko. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa remaja merupakan kelompok usia yang rentan terhadap risiko gangguan kesehatan seperti penyakit HIV dan AIDS.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sikap remaja mengenai pencegahan HIV-AIDS menggunakan pendekatan teori Health Beliefe Model di SMAN 4 Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalahdeskriptif . Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket kepada 88 siswa di SMAN 4 Bandung. Teknik sampling yang digunakan adalah proportional random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berisi 60 pertanyaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden yaitu 55,7% bersikap unfavorable terhadap kerentanan. Hampir seluruuhnya responden yaitu sebanyak 81,8 %bersikap favorable terhadap keparahan. Sebagian besar responden yaitu sebanyak 56,8 % bersikap unfavorable terhadap manfaat melakukan pencegahan. Sebagian besar responden yaitu 60,2 % bersikap favorable terhadap hambatan melakukan pencegahan. Sebagian besar responden yaitu 53,4 % bersikap unfavorable terhadap petunjuk untuk bertindak dalam melakukan pencegahan. Sebagian besar responden yaitu 56,8 % bersikap unfavorable terhadap efikasi diri dalam melakukan pencegahan penyakit HIV- AIDS. Berdasarkan dengan hasilpenelitian tersebut disarankan kepada staff pengajar SMAN 4 Bandung untuk dapat mengaktifkan kembali UKS beserta kegiatan-kegiatannya. Bagi institusi pelayanan kesehatan (puskesmas) di harapkan melakukan kunjungansetiap 6 bulan sekali kepada sekolah-sekolah binaannya dalam rangka pemantauan perilaku pencegahan siswa/i terhadap penyakit-penyakit menular seperti HIV-AIDS. Kata Kunci : Sikap, Remaja, HIV-AIDS, Health Belief Model Daftar Pustaka : 21 (2003-2015)